Bagi Aulia Gea Himeka terbangun di malam hari atau menjelang pagi sudah menjadi kebiasaannya, bukan karna Lia sebutan gadis itu ingin terbangun di jam jam seharusnya ia tertidur lelap dan nyenyak. Melainkan karena mimpi buruk yang selalu menghampiri...
Lia tersenyum berlari kecil ke arah dapur, lalu memeluk sesok yang setiap pagi masak sarapan di rumah. "Selamat pagi Ibu,"
Ibu tersnyum, ia mengelus puncak kepala Lia "Ceria banget pagi ini kenapa ?" Ibu tak melepaskan pelukan Lia, ia kembali memasak seolah tak merasa terganggu oleh Lia yang menempeli tubuhnya.
"Lia tidur nyenyak banget semalam," Lia tampak mengingat ingat dan tak ada satu pun yang ia mimpikan tadi malam, ia bahkan merasa sangat segar saat bangun tidur. Kepala yang biasanya berat saat bengun hari ini sudah tidak lagi.
Ibu membalikan tubuhnya setelah mematikan kompor, diikuti Lia yang melepaskan pelukannya. "Kamu udah tanya keadaan Leo ?" Tanya Ibu
Lia menerima piring yang di sodorkan ibu, menyimpannya di meja makan "Leo kenapa emang ?"
Ibu membuka celemek yang melekat pada tubuhnya, duduk lalu membalikan piring dan mengisinya dengan nasi goreng yang tadi di masaknya "Kamu ga tau emang ? Beritanya udah sampai di televisi loh Li,"
Lia mengangkat alisnya, ia menyalakan ponselnya dan tak mendapatkan pesan ataupun panggilan masuk dari Leo "Berita apa sih Bu ?" Ia kembali menyimpan ponselnya
"Semalem Mami nya Leo telpon Ibu dia nanyain Leo ada sama Lia engga, soalnya dia pergi pas tau berita tentang kantor advokat papi nya Leo menerima suap dari koruptor supaya bebas dari hukuman," Terang Ibu "Dan sekarang Papi Leo masih di kantor polisi buat di minta keterangan,"
Lia membeku di tempatnya, teman macam apa Lia ini yang tidak tau berita tentang Leo. Ini pasti akan membuat Leo terpukul terlebih Leo sangat membangga banggakan Papinya, walaupun Lia tau yang terjadi Papi Leo tak mungkin melakukannya.
Papi Leo sangat baik kepada keluarga Lia juga kepada orang lain, Papi Leo yang selalu mengajarkan Leo tentang berbagi. Tidak mungkin Papi Leo melakukan kesalahan seperti itu, Lia bisa menjamin itu.
Lia mencoba menghubungi Leo dan kembali tak mendapatkan jawaban, suara operator yang selalu menyambutnya membuat Lia geram dan hampir melemparkan ponselnya. Tapi Lia cepat cepat memeluk ponselnya dengan erat, ini ponsel baru yang di dapat dari hasil merayu Kak Sean mana mungkin Lia melemparnya.
"Lia lo udah denger berita ?" Caera menarik Lia kesisi kelas agar tak ada yang mendengar mereka berdua "Kantor advokat ini tempat ayah Leo kerja kan ?"
"Iyaa," Jawab Lia malas "Ario mana ?"
Caera menaikan alisnya, tumben sekali Lia menanyakan tentang Ario "Ke camp kenapa ?"