•21

38 8 2
                                    

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.

Leo sampai di rumahnya, ia melihat Mami yang tengah menyiapkan makan siang seolah tak terjadi apa apa. Mami hebat dalam menyembunyikan kesedihannya, buktinya Mami masih berdandan seperti biasa ia tersenyum melihat Leo datang menghampirinya.

"Udah pulang nak ?" Tanyanya

Leo memganggukan kepalanya, menyimpan tas lalu duduk di kursi biasa tempatnya menghabiskan sarapan, makan siang dan makan malamnya. Sejujurnya ia sudah makan siang tadi bersama Lia di mall karena ia kira Mami tidak akan sempat masak karena tengah bersedih, tapi Leo salah Mami tetap memasak untuk makan siang.

"Makasih," Leo menarima piring berisi nasi dan lauk pauk dari Mami

Mami ikut duduk di samping Leo, memakan makan siangnya tanpa membahas hal apapun yang akan membuat mereka kembali sedih. Makan siang hanya berdua saja sudah menjadi kebiasaan bagi Leo karna Papi akan di sibukan dengan pekerjaannya di kantor membuat Papi tak bisa pulang untuk makan siang bersama. Anggap saja kali ini juga begitu papi tengah bekerja.

"Sudah ketemu sama Lia ?" Tanya Mami

Leo mengangkat kepalanya "Udah, di sekolah," Ia berbohong

"Tadi pagi dia ke rumah nyariin kamu terus Mami bilang udah pergi sekolah," Mami menyendok sambel goreng ati dan menaruhnya di piring Leo "Tumben biasanya berangkat bareng,"

"Tadi ada tugas yang belum Leo selesain jadi harus nyampe sekolah pagi pagi biar bisa nyalin catatan temen," Ia tersenyum kaku, mencoba mencari alasan yang masuk akal memang sulit.

Mami menganggukan kepalanya "Ya udah kalo udah makannya kamu mandi ganti baju, hari ini kita harus pergi ke panti," Ujarnya

Leo tak percaya dengan apa yang Mami katakan, di saat semua orang tengah bergunjing mengenai keluarga mereka tapi Mami masih ingin pergi ke panti untuk memberikan bantuan. Leo menahan tangan mami yang hendak berdiri "Mi engga hari ini ya,"

Mami kembali duduk, mengusap tangan Leo yang menggenggam tangannya dan tersenyum lembut "Ini sudah akhir bulan, Anak anak panti akan kecewa kalo kita ga kesana,"

"Tapi mi," Leo hanya tak ingin Mami mendengar omongan tidak enak saat Mami keluar rumah nanti.

Leo saja yang baru pulang sekolah tadi di tanyai ibu ibu komplek menganai kondisi Papi, setelah Leo mengatakan jika Papi hanya di panggil menjadi saksi. Ibu ibu itu kembali bergunjing tak percaya dengan omongan Leo lalu untuk apa ibu ibu itu bertanya pada Leo jika akhirnya membuat jawabannya sendiri ?

ShoelocesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang