Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.Hari ini di sma pemuda mengadakan porlas atau pertandingan olahraga antar kelas untuk memperingati hari jadi sma pemuda yang ke 30 tahun.
Setiap kelas di haruskan mengirimkan setiap siswanya untuk mengikuti perlombaan seperti tarik tambang, bola basket, bola voly bahkan futsal. Berlaku untuk siswa dan siswi.
Lia mengikuti lomba basket atas paksaan teman teman sekelas lainnya, Lia pernah mengikuti ekskul basket saat smp dan sekarang sudah tidak lagi. Ia juga mengikuti lomba lari estafet, yang awalnya juga ia tolak tapi setiap siswi di kelasnya juga mengikuti dua perlombaan masa ia hanya ikut satu saja.
Lia mengucir rambutnya, setelah melihat urutan bermain dan lawannya. Masih sekitar satu jam lagi kelasnya akan tampil dan ia bingung harus melakukan apa sekarang. Sandra yang masih marah padanya padahal Lia sudah memberi coklat kesuaan Sandra yang berakhir tragis di tong sampah.
Caera sedang berada dengan teman sekelasnya yang akan segera berlomba, Caera mengikuti lomba lari estafet. Caera memang mengikuti lomba lari estafet sama seperti Lia yang mendapatkan paksaan dari teman teman sekelasnya dan ia tidak boleh kalah.
Lia berjalan keluar dari kerumunan siswi yang menonton lomba basket siswa, sesekali meneriaki nama kelas mereka masing masing. Sebenarnya Lia sangat benci dengan keramaian seperti ini, jika ia bisa memilih mungkin ia akan memilih berdiam di rumah.
Tapi itu pilihan yang buruk saat wali kelasnya mengumumkan jika absensi tetap berlaku. Matanya menemukan Farel yang berjalan ke arahnya, maksudnya berjalan ke arah lapangan. Pria itu mengenakan baju olah raga bertangan pendek namun ia memakai dalaman berlengan panjang.
Lia memutar tubuhnya menghindari pria itu, semakin ia dekat dan bertemu Farel semakin banyak pula mata yang terus menerus memperhatikannya. Dan foto itu semakin tersebar luas, gosip tentang dirinya dan Farel yang selalu di bumbui oleh orang lain menambah kesan yang berlibihan padanya.
Seseorang manarik lengan baju Lia dari belakang, ia menutup matanya seolah sudah tau siapa yang melakukannya. Lia membalikan tubuhnya benar apa yang di fikirannya, mata dingin itu kembali menyambutnya.
"Ngapain ngehindar ?" Ujarnya
Lia mengalihkan pandangannya, tidak terlalu nyaman dengan pandangan dingin itu. Yang benar saja hari ini sangat panas bahkan Lia harus mengucir rambutnya saking gerahnya, tapi mata itu tetap membuatnya kedinginan.
"Kapan gue ngehindar ?" Lia balik bertanya
Farel menengadahkan tangannya pada Lia membuat Lia tak mengerti dan mengerutkan keningnya. "Permen mint nya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoeloces
Teen FictionBagi Aulia Gea Himeka terbangun di malam hari atau menjelang pagi sudah menjadi kebiasaannya, bukan karna Lia sebutan gadis itu ingin terbangun di jam jam seharusnya ia tertidur lelap dan nyenyak. Melainkan karena mimpi buruk yang selalu menghampiri...