Rencana Allah

11.9K 1.1K 112
                                    

Ada beberapa hak dari seorang anak yang hilang jika dia lahir di luar nikah, apalagi jika anak itu perempuan. Anak hasil zina hanya bernasab pada ibunya, dan yang menjadi wali nikahnya adalah penguasa, dalam hal ini adalah kewenangan pejabat yang bersangkutan atau wali hakim.

Banyak orang yang tidak tahu atau malah tidak mau tahu tentang hal penting itu. Menurut mereka jika sudah hamil, lalu baru menikah maka anak hasil zina itu disebut sah. Tapi tidak bagi agama yang sempurna, Islam. Apalagi wanita yang dalam keadaan mengandung tidak boleh menikah, harus menunggu sampai dia melahirkan lebih dulu. Mereka hanya menyelamatkan nama dan martabat di hadapan manusia, hingga lupa aturan Allah.

Jika dari awal mereka sudah salah, maka bisa menyebabkan zina turun menurun. Maksudnya adalah misal, anak yang lahir adalah perempuan. Suatu saat anak itu akan menikah dan butuh wali untuk menikahkannya. Maka yang berhak jadi walinya adalah wali hakim, bukan suami ibunya meskipun laki-laki itu adalah ayah biologisnya. Pernikahan anak hasil zina itu tetap dianggap tidak sah, maka hubungan yang akan terjadi antara anak perempuan itu dengan 'suaminya' akan tetap dianggap zina di mata agama. Tentu anak-anak hasil pernikahan itu akan tetap menjadi anak hasil zina. Maka zina turun menurun tak terelakkan.

Itulah kenapa Zafran yang sudah diberitahu oleh Indah_ibunya Mayang_menyebut nama Indah Maharani bukan nama ayah kandung Mayang, karena memang harusnya begitu. Karena Mayang anak di luar nikah. Dan siapa ayah dari Mayang? Indah menyembunyikan rahasia itu rapat-rapat. Tak ada satu pun anggota keluarga dia beritahu tentang laki-laki yang menghamilinya.

Seorang wanita setengah baya yang duduk di barisan keluarga Zafran tiba-tiba berdiri dan berteriak dengan lantang saat Zafran menjabat tangan wali hakim sebelum kata sah dia dengar dari para saksi.

"Tunggu!! Hentikan pernikahan ini!" Ucap wanita itu.

Sontak semua mata yang berada di dalam masjid itu beralih menatap wanita yang kini berjalan ke arah Zafran.

"Apa yang Ibu lakukan?" Tanya Zafran dengan lembut kepada wanita yang ternyata adalah ibunya.

"Kenapa kamu sembunyikan kenyataan bahwa calon istrimu itu adalah anak haram?! Ibu nggak sudi jadi omongan orang!" Ibunya murka. Sudah sejak dia duduk di antara para tamu tadi, telinganya panas mendengar cemoohan dari mulut tamu-tamu yang lain. Mereka membicarakan tentang Mayang yang tak mempunyai ayah. Seorang dokter tampan seperti Zafran bisa mendapatkan wanita yang terhormat selain Mayang, kenapa malah memilihi anak haram seperti Mayang? Sungguh, ibunya tak akan sanggup mendengar yang lebih lagi dari itu jika berita ini tersebar lebih luas lagi.

"Keluarga kita orang terpandang, dan seketika akan menjadi omongan orang jika kamu menikah dengan anak haram itu!"

"Ibu, jangan bicara seperti itu. Mayang wanita yang baik, dia sangat menjaga dirinya dari laki-laki. In syaa Allah, shalihah, Bu." Zafran mencoba membujuk ibunya.

"Tapi tetap saja, siapa bapaknya tidak jelas kan? Batalkan pernikahan ini!"

"Tapi bu? Zafran telah lama mencintainya."

"Ibumu ini lebih lama mencintaimu, apa kamu akan lebih memilih dia dari pada ibumu ini?"

Zafran tak berkata-kata lagi. Dia hanya bisa tertunduk. Dia anak yang sangat patuh pada ibunya, jadi tak mungkin dia akan menyakitinya. Meski harus melepaskan impian untuk menikahi gadis pujaannya.

Keluarga Mayang, terlebih neneknya yang sedang duduk lemah di kursi roda, menahan isak tangisnya untuk duka sang cucu. Beruntung Mayang tak menyaksikan apa yang selama ini dia takutkan, benar-benar nyata terjadi karena Mayang menunggu di dalam kamarnya bersama Gadis hingga akad selesai.

Indah menghampiri Zafran dan sang ibu, memberi senyum pada calon menantunya yang gagal.

"Pergilah. Jadilah anak yang berbakti pada ibumu," kata Indah sambil menepuk pelan bahu Zafran. Seolah dia sudah siap akan hal ini. Lalu sebelum pergi Indah berkata, "akan ada pemuda lain yang lebih baik untuk putriku, yang lebih bisa memuliakannya." Lirih, dan hanya Zafran yang mendengarnya. "Terima kasih, Zafran."

Mayang Senja (END) ✔ TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang