Chapter 8- Muntah

688 90 38
                                    

Chapter 8
Muntah

"Ueek!!"

Dexa hanya bisa berpasrah diri. Saat untuk kesekian kalinya, Lu memuntahi baju yang di kenakannya.

"Lu? Kamu gak apa?"

Mia berniat membantu. Tapi, tangan Alka dengan cepat mencegahnya.

"Kak?" rintih Mia. Alka menatapnya datar.

"Uekk!!"

Lu kembali muntah. Kepalanya sedikit  terasa berputar.

"Lu!" Mia langsung menghempaskan tangan Alka dan beranjak menghampiri.

Alka, hanya bisa tertengun melihat cewek yang baru saja di tembaknya.

"Gak apa," ucap Lu pada Mia. Lalu beralih menatap Dexa, "Xa, maaf."

"Tak apa."

Sulit untuk di deskripsikan. Bagaimana tampang Dexa sekarang. Dia hanya menyergit. Seraya berjalan menjauh dari kedua rekannya.

"Mau kemana?" seru Alka dengan sedikit berteriak.

"Pulang." jawabnya pendek.

"Bawa Lu." balas Alka kembali. Alis Dexa langsung bertaut bingung.

"Rumah lo di dekat sini. Lucy tanggung jawabmu."

Dengan cepat, Alka menarik pergelangan tangan Mia dan menariknya jauh.

"Kak Alka!!" seru Mia tidak terima.

"Gue rasa. Dexa lebih di butuhkan."

"Eh, kenapa?"

"Dexa dan Lu adalah teman setim. Mereka berdua bisa saling menjaga. Dan lo adalah tanggung jawab gue."

"Tapi Lu sahabatku." terang Mia.

"Gue tahu."

"Tapi kenapa Kakak—"

Alka meletakkan telapak tangannya yang lain di atas pucuk kepala Mia.

"Gue pembimbingmu sekaligus pacarmu,"

Mia bungkam. Pipinya semakin merona tak karuan.

"Apa lo tidak pernah membaca isi pikiran Dexa?" tanya Alka kembali.

Mia menggeleng pelan dan Alka membalasnya dengan tersenyum tipis.

Awalnya, Mia tidak paham apa yang sedang di tunjukkan oleh Alka. Tapi saat kemampuan Mind'er nya terbuka. Rona wajahnya semakin memerah. Setelah tahu apa yang di sampaikan Alka lewat pikirannya.

"Lo gak apa?" tanya Dexa

"Agak sedikit pusing." keluh Lu

Dexa pun melepaskan kaos yang di kenakannya. Pupil mata Lu membulat besar. Saat Dexa berjalan dan setengah berlutut membelakangi dengan punggung terbuka.

"Lo ... Mau apa?" tanya Lu.

"Menggendongmu. Lalu apa? Lo kan gak bisa jalan."

Lu menggeleng.

ARDELRA (Season 2 Penyihir Diwangka) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang