Chapter 31- Pertarungan

607 91 44
                                    

WARNING!!!
KEBIJAKAN PEMBACA RATE 21+
ADE ADEGAN BERDARAH-DARAH YANG TIDAK COCOK UNTUK ANAK DI BAWAH UMUR

Chapter 31
Pertarungan

Rana berusaha berlari untuk menolong Ragil. Tapi kakinya di cegat oleh seorang siswi dari Biranda. Dia meminta Rana untuk menolongnya.

Di lema, Rana pun akhirnya menolong siswi tersebut. Rana yakin, Ragil akan baik-baik saja. Karena dia percaya padanya.

Lu dengan satu tangan yang masih utuh mencoba menolong Ragil. Pendarahannya semakin banyak. Ragil pun jatuh terpuruk di atas ubin lantai.

"Hahahah." tawa Heyna melengking di udara.

Dexa berusaha menyerang Heyna kembali. Kali ini gabungan antar api dan es yang dia miliki. Tapi tetap saja, kemampuan Dexa tidak cukup kuat untuk mengalahkan Heyna.

"Gue gak apa." lirih Ragil.

Lu berusaha mengalirkan mana untuk membuat darah Ragil berhenti mengalir. Wajah Ragil semakin pucat.

Di luar Diwangka ketika bala bantuan yang di panggil oleh Kaisar Sihir tiba. Kini kesulitan untuk masuk ke dalam Diwangka.

Pasalnya seluruh bangunan telah di lindungi oleh sihir tingkat tinggi yang tidak bisa di tembus. Kecuali sang pengguna tersebut. Dikalahkan atau di bunuh.

"Sial!!" umpat Shakira, "Kaisar sihir ada di dalamnya."

Pertarungan terus berlanjut di dalam aula. Terlebih lagi bahwa D bukanlah lawan yang bisa di anggap enteng. Pertarungannya antara Kaisar sihir sejauh ini masih seri dan itu membuat Kaisar sihir mencurigainya.

"Apa Lexio Fortana yang mengirim kalian ke sini?" tanya Kaisar Gras dengan napas tersenggal-senggal.

"Bingo!" sahut D dengan tertawa

"Dimana dia?"

"Di hatiku. Heheh."

"Cih, aku tidak bercanda."

"Hahahah," D tertawa lepas, "Lexio Fortana tidak akan menggangu kalian jika kalian tidak menggangunya."

BrASHhh

Kaisar sihir melancarkan sebuah serangan perpaduan cahaya dan nyala api yang berkobar menjadi satu.

D yang awalnya menghindar, sedikit terkena imbasnya. Separuh jubahnya hangus oleh serangan tersebut.

"Anda belum mengeluarkan kekuatan anda yang sesungguhnya." cibir D

"Kekuatan itu tidak cocok untuk di tunjukkan padamu." Kaisar Grass kembali menyerang dan D menangkisnya dengan sebuah ayunan tongkat.

Pertarungan di dalam Aula terus berlanjut. Sebagian besar anak Clasimira berhasil di selamatkan. Tapi sebagiannya lagi masih terkapar.

Profesor Albus berusaha membantu mereka yang dapat berdiri untuk segera keluar dari ruangan. Awan pasir di atas terus menyerap energi mana.

Pria tua itu di hadapkan pada dua pilihan yang rumit. Setelah mempercayakan seluruh pertarungan pada para Profesor. Profesor Albus pun pergi untuk melihat keadaan di luar kastil.

ARDELRA (Season 2 Penyihir Diwangka) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang