Chapter 21
ShaunSungguh, ini hal paling menyebalkan yang di benci Naell. Dia tengah di kerubungi bocah-bocah berwajah tengil. Mereka memeluk kakinya dan memberikan gumpalan tanah liat yang Naell tidak mengerti untuk apa kegunaannya.
Lu yang berdiri di apit oleh Dexa dan Arsenal berusaha untuk tidak tersenyum bahkan tertawa pun tidak.
"Gue berani taruhan. Kucing garong itu akan memarahi mereka." bisik Dexa pada kedua rekannya.
"Gue pikir tidak," sela Lu, "Dia mungkin akan menjewer telinga mereka."
"Atau mungkin dia akan ... Ikutan bermain?"
Lu dan Dexa kompak menoleh ke arah Arsenal dengan alis bertaut bingung.
"Yang benar saja?" sanggah Dexa, "Gue yakin. Anak-anak itu akan menangis dalam hitungan detik.
"Huwaaaa!!!"
Benar saja, apa yang di ucapkan Dexa terjadi. Anak-anak yang semula mengerubungi Naell kini tengah menangis keras.
"Naell," tegur Lu, "Apa yang lo lakukan?"
"Menjitak kepala mereka. Salah?"
Lu langsung menepuk jidatnya. Meringgis seraya melirik ke arah Dexa dan Arsenal.
"Ada tanggapan?"
Dexa lalu berjalan menghampiri seorang anak lelaki. Menepuk pelan pundaknya dan sedikit berjongkok untuk mensejajarkan wajah mereka.
"Ingin bermain salju?" ucap Dexa dengan lembut, "Kakak akan membuatkan boneka salju untuk kalian."
"Uhuu ... Sungguh? Tapi disini tidak ada salju."
Dexa pun menepuk pelan pucuk kepala anak laki-laki tersebut.
"Ada. Jika kalian semua pergi membersihkan diri bersama kakak itu." Dexa menunjuk ke arah Naell
"Tidak!! Aku tidak mau!! Kakak itu jahat."
Dexa langsung tersenyum tipis
"Jika dia jahat. Kalian bisa jadi anak nakal."
Tindakan yang tidak patut di contoh. Bukannya menasehati. Dexa malah membuat anak-anak itu mengerjai Naell.
"Lu!" kepala Dexa tertoleh, "Lo bisa membuat tempat ini jadi hijau kan?"
Lu mengganguk kecil
"Oke, tugas lo adalah itu. Dan Arsenal," melirik ke arah Arsenal, "Lo bantu gue membersihkan tempat ini. Dan Naell."
"Apa?"
"Lo urus anak-anak ini untuk mandi."
Pupil mata Naell langsung membulat besar.
"Ap- Apa?!!"
"Ikuti kata Dexa," sela Ragil, "Gue akan bincang-bincang sebentar dengan Shaun."
Shaun sendiri tidak terlalu nampak khawatir. Ide yang bagus pikirnya. Maka dia pun mengajak Ragil ke dalam pondok.
Sementara itu tim tujuh pun mulai mengerjakan tugas mereka masing-masing. Naell dengan perasaan terpaksa membawa anak-anak asuhan Shaun ke dekat sumur. Lalu mulai membasuh tubuh mereka yang kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDELRA (Season 2 Penyihir Diwangka) End
FantasySeason 2 Penyihir Diwangka DI HARAPKAN MEMBACA PENYIHIR DIWANGKA TERLEBIH DAHULU. Jangan lupa menyetel lagu EXO Next Door saat membaca kisah ini. Lucy dkk lulus dengan gelar Mage. Tapi ini belum akhir. Petualangan menjadi seorang penyihir di SMA Di...