Chapter 26- Ulang Tahun Sekolah

581 93 30
                                    

Chapter 26
Ulang Tahun Sekolah

"Apa ... seseorang sedang mengawasi tim tujuh?"

Mia pun tertengun mendengarnya. Dia pun sendiri bingung harus berkata apa.

"Itu tidak mungkin," bantah Mia, "Kalau bisa dibilang. Tim 7 saat ini sangat kuat. Ragil sebagai ketua tim dan kamu sebagi Akaishi. Itu adalah kekuatan terbesar yang kalian miliki."

"Dan jika itu adalah kekuatan terbesar yang kami miliki saat ini. Maka itu artinya ada kekuatan yang lebih besar dari kekuatan kami saat ini."

"Mustahil," gumam Mia

"Gue harus lebih waspada," tukas Lu, "seseorang mungkin saja sedang memata-matai kami."

Walau sulit di percaya. Lu telah membulatkan tekadnya. Ia akan jauh lebih waspada jika berada di luar Diwangka. Tidak ada yang tahu, kapan klan Kurosaki akan mengintai mereka.

Tapi dalam hari-hari selanjutnya. Kehidupan Diwangka berjalan dengan normal. Beberapa misi yang di berikan perlahan-lahan di sesuikan pada level D dan C.

Walau sebagian orang mulai merasa tenang. Kewaspadaan tetap tidak di turunkan. Hari perayaan ulang tahun Diwangka yang awalnya batal di rayakan. Akhirnya kembali di selenggarakan atas pertimbangan dari beberapa pihak.

Menyambut perayaan ulang tahun sekolah. Diwangka kini di hiasi oleh banyak ornamen berwarna-warni di setiap sudutnya.

Antusias perayaan Diwangka selama satu abad. Akan menjadi perayaan yang sangat meriah tahun ini. Acara puncak akan diadakan saat malam minggu.

2 minggu menjelang ulang tahun sekolah. Diwangka pun mengadakan acara tahunan yang selalu di selenggarakan. Tiap asrama akan membuat festival kebudayaan. Mirip dengan festival kebudayaan di negri sakura.

Masing-masing asrama. Akan memilih sebuah ruangan untuk mengadakan acara. Entah itu sebuah pertunjukkan kecil, tempat bazar, rumah hantu maupun membuka cafe.

Saat ini, di ruang rekreasi Biranda. Setelah makan malam telah usai. Semua siswa dari kelas satu hingga kelas tiga. Berkumpul untuk merencanakan acara yang akan mereka pilih.

"Bagaimana dengan membuka Cafe Cosplay?" seru seseorang cowok, "Pelayannya adalah para cowok dan gadis manis?"

"Itu saja yang ada di pikiranmu." semprot seorang gadis senior kelas tiga, "Tidak ada kah hal lain selain hentai di kepalamu? Ini bukan di Jepang. Ini di Aveyard."

Cowok itu beringsut kesal.

"Bagaimana dengan mengadakan pameran?" tawar yang lain

"Pameran seperti apa?"

"Menunjukkan kehebatan Grimoire?"

"Tidak, itu akan membuat masalah. Beberapa tahun yang lalu. Senior di angkatan selanjutnya melakukan itu. Dan semua berakhir dengan perkelahian antar asrama."

Gumaman kecewa terdengar membahana di seluruh ruangan.

"Bagaimana jika kita melakukan adegan drama saja? Snow white? Bukankah itu keren?" tawar seseorang lagi

Beberapa orang mengganguk setuju dengan usul tersebut.

"Siapa yang akan jadi pemerannya?"

"Kita undi melakukan gulungan kertas. Sisanya akan berpatisipasi pada persiapan pentas. Setuju?"

"Setuju!!!"

.
.
.

"Ap- Apa?!!" mata Alka terbelak tidak percaya. Saat Mia memberitahukan apa yang di lakukan teman-teman asramanya.

ARDELRA (Season 2 Penyihir Diwangka) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang