Chapter 10- Awal misi

693 95 42
                                    

Chapter 10
Awal Misi

"Lucy."

Naell berjalan menghampiri. Lu telah menebak sesuatu. Cowok Servamp itu pasti akan memarahinya karena telah pergi tanpa memberitahu.

"Kemana saja kalian berdua?" tebakan Lu benar. Naell mencecarnya habis.

"Gue pergi bareng Mia."

"Bersama dia?" ekor mata Naell menatap galak pada Dexa.

"Lu mau pergi ke mana pun. Ya ... Suka-suka dia. Kenapa lo yang sewot?" sela Dexa

"Dia itu Tuan putri gue."

Lu memutar bola mata dengan malas.

"Naell, hentikan!!" lerai Lu, "Perkataan Dexa benar. Gue mau  kemana pun. Itu hak gue."

"Lu, lo lupa apa yang pernah gue sampaikan?"

Lu terdiam. Nyaris bungkam. Karena Naell mengingatkannya tentang hal tersebut.

"Oke, jangan ingatkan gue tentang  hal itu lagi. Sekarang gue mau balik. Besok pagi kita mesti berkumpul."

Lu memilih pergi. Berada lebih lama bersama Naell. Hanya akan membuatnya menjadi stress.

Naell hanya bisa mendengus kesal. Saat menatap kepergian Lu.

"Gue perhatikan. Lo ini kayak bokapnya Lu aja." komentar Dexa.

"Lucy tanggung jawab gue."

"Gue juga tahu soal itu. Tapi, lo terkesan berlebihan."

"Wajar kan? Kami berdua terikat."

"Tapi berlebihan."

"Bagi gue gak berlebihan."

Dexa rasa berdebat dengan Naell tidak akan habisnya. Ia jauh memilih mengalah.

"Ya sudah. Gue cabut duluan ke kamar. Lo mau ikut?"

Secara kebetulan, Dexa dan Naell di tempatkan Profesor Albus secara bersamaan.

"Gak."

"Ya udah."

Dexa memilih pergi. Naell masih menatapnya tajam.

"Dexa."

Kepalan Dexa tertoleh.

"Apa?"

"Gak jadi."

Alis Dexa bertaut bingung.

Aneh, batinnya. Seraya kembali melanjutkan langkah. Saat makan malam tiba. Suasana aula utama benar-benar riuh.

Semua orang membicarakan tentang kegiatan esok hari, terlebih anak kelas dua.

"Gue gak nyangka. Lo beneran pacaran sama si mata empat." celutuk Lu di sela-sela makannya.

Mia tertunduk malu, "Jangan katakan ini pada siapapun."

Lu mengganguk kecil. Lagipula, dia juga tidak ingin mengumbar hal tersebut ke khayalak ramai. Urusan Mia adalah privasi yang tidak ingin Lu campuri. Lain soal, jika pria mata empat itu menyakiti hati sahabatnya.

ARDELRA (Season 2 Penyihir Diwangka) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang