Chapter 12
Kekesalan DexaTroll itu meraung kesakitan lalu terjatuh terduduk di atas tanah. Pupil matanya terbelak pada Naell.
Ada sesuatu yang terpancar, mana. Berwarna kelabu kelam berkobar dari dalam diri Naell.
Cowok Servamp itu terkekeh. Menyeringai dengan wajah yang sangat menakutkan. Bahkan anggota Ardelra pun turut merinding melihat tampang Naell yang seperti itu.
BuKk
Kilat mata Naell berubah normal. Namun ekspresi wajahnya tetap sama. Yang tadinya terlihat penuh amarah akan aura membunuh. Kini berubah menjadi masam dan kesal saat menatap ke arah Dexa.
"Njir, wajah lo kayak psikopat." seru Dexa.
"Sialan lo. Kepala gue lo timpuk pake batu?"
"Hentikan!" Ragil maju melerai. Berdiri di samping Naell lalu melangkah ke arah Dexa, "Kalian tidak apa?"
"Tidak," menatap ke arah Arsenal dan Lu, "Kalian berdua?"
"Kami baik-baik saja." jawab Arsenal.
Ragil menatap lekat pada Troll tersebut. Ada rasa kasihan dan iba sekaligus perasaan jijik.
"Sembuhkan dia Lu." titah Ragil seraya menoleh ke arah Lu.
"Eh?"
"Buruan!!"
Lu sebenarnya agak bingung. Membantu monster yang mencoba untuk membunuh mereka. Tapi karena tatapan Ragil terlihat serius. Lu akhirnya berjalan mendekat dengan langkah takut-takut.
Troll itu bergidik saat mendapati Lu mendekatinya.
"Tak apa. Gue akan membantu lo."
Lu kembali melangkah pada lengan yang terkulai. Di arahkan kedua telapak tangannya pada lengan Troll tersebut.
Seberkas cahaya berwarna kehijauan berpendar keluar dari dalam telapak tangan Lu. Perlahan-lahan, darah yang awalnya terus mencucur keluar kini berhenti.
Lu berhasil menghentikan pendarahan yang terjadi. Lalu satu tangannya bergerak masuk ke dalam tas selempang bergambar matahari dan menarik keluar sebuah perban berwarna putih.
Melalui gerakan tangan. Perban itu bergerak dan membungkus sendiri lengan Troll yang berhasil di obati oleh Lu.
Lu bernapas lega. Kemampuannya telah berkembang menjadi sangat baik. Namun ketika netra matanya mengedar pada lengan yang terpotong. Lu menjadi sedikit iba.
Beberapa tahap dalam pengguna Alc'er. Lu bisa saja menyambungkan kembali tangan yang terpotong itu. Tapi sayang, penggunaan jurus tersebut berada dalam mode yang belum cukup untuk di kuasai oleh Lu.
"Naell!" Ragil menatapnya dengan emosi, "Ini terlalu berlebihan."
"Tidak ada yang berlebihan dalam sebuah pertarungan."
"Lo membuat pekerjaan gue jadi bertambah."
Naell tidak peduli. Apapun yang mengancam keselamatan Lu akan dia singkirkan dari muka bumi ini. Bahkan memotong tangan Troll tersebut. Bukanlah hal yang seberapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDELRA (Season 2 Penyihir Diwangka) End
FantasySeason 2 Penyihir Diwangka DI HARAPKAN MEMBACA PENYIHIR DIWANGKA TERLEBIH DAHULU. Jangan lupa menyetel lagu EXO Next Door saat membaca kisah ini. Lucy dkk lulus dengan gelar Mage. Tapi ini belum akhir. Petualangan menjadi seorang penyihir di SMA Di...