Chapter 22- Penyelinap

602 98 74
                                    

Chapter 22
Penyelinap

Lu mencoba untuk mengatur napasnya. Rongga dadanya naik turun dengan gerakan cepat. Kedua tangannya pun mulai bergerak pelan.

"Hentikan sihirmu. Atau gue akan mencekikmu sebelum para pangeran lo datang menyelamatkan."

Cowok misterius itu menarik Lu pergi. Sedikit menjauh ke dalam hutan yang secara kebetulan berada di balik pondok Shaun. Lalu di dorongnya kasar punggung Lu pada sebuah batang pohon.

"Apa yang kalian lakukan disini?"

Alis Lu bertaut bingung. Cowok ini gila pikir Lu. Bagaimana bisa dia menjawab pertanyaannya jika saja hidung dan mulutnya masih di bekap.

"HmpHh!!"

"Apa?"

"Hmphhh!!!" geram Lu

"Oh, sorry." bekapan di wajah Lu terlepas. Lu menatap cowok tersebut dengan debar jantung yang terus memompa cepat.

"Apa yang kalian lakukan disini?" ulangnya kembali.

"Kami dari Diwangka." sahut Lu dengan napas yang terdengar memburu.

"Diwangka? Sekolah elit itu?"

Lu mengganguk lemah. Dari pakaian yang di gunakan. Lu berpendapat bahwa dia mungkin saja bukan dari klan Kurosaki. Tapi, walaupun seperti itu. Rasa kewaspadaan tidak boleh di turunkan.

"Apa yang kalian lakukan pada Shaun?"

"Lo mengenalnya?"

"Gue tinggal disini."

Satu jawaban yang langsung membuat Lu bernapas lega.

"Kalau begitu, kenapa lo bawa gue jauh dari sana? Lo udah buat gue curiga tahu?!"

"Menurut lo? Gue penjahat?"

"Ya!" sahut Lu dengan anggukan kepala.

Cowok itu memutar bola mata dengan malas.

"Ck, gue bukan orang jahat seperti itu."

"Lantas? Apa maksud lo dengan membunuh gue?"

"Akaishi."

Lu tertengun

"Lo anggota klan Kurosaki?"

"Cih, gue bukan bagian dari mereka. Gue dengar percakapan kalian tadi. Tumben-tumbennya, Kaisar sihir mengirim pengawal pribadinya ke tempat ini."

Lu mencoba mengatur napasnya.

"Lo tinggal bareng Shaun? Lo anak asuhnya?"

"Gue pekerja di tempat ini."

"Tapi kenapa sikap lo seperti ini pada gue? Kami datang dengan niat baik."

"Gue benci sama salah satu cowok dari kelompok lo."

"Siapa?"

ARDELRA (Season 2 Penyihir Diwangka) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang