Chapter 32
Ikanai de
( Jangan Pergi )Tidak ada yang baik-baik saja. Kepergian Dexa membawa luka dan pertanyaan bagi semua orang. Terlebih bagi Kaisar Grass sendiri. Selaku ayah kandung Dexa.
Kastil yang runtuh dan hancur porak-poranda, berhasil di bangun kembali dalam sehari. Semua yang terluka pu telah di tangani tim medis.
Lu memilih diam setelah keesokan paginya. Dia memilih untuk mengurung diri di dalam kamar. Pergelangan tangannya yang terluka juga telah di obati.
Naell sendiri tidak habis pikir dengan tindakan Dexa. Sedangkan Arsenal pun tidak tahu harus berkata apa. Ragil sendiri sedang menjalani perawatan intesif atas racun yang di dapatnya.
Seminggu setelah kejadian tersebut. Kaisar sihir mengeluarkan titah untuk mencari dan membawa pulang Dexa. Namun seminggu pencarian, mereka tidak menemukan hasil.
Kabar Dexa sebagai Raikage. Membuat polemik di dunia pemerintahan. Bahkan itu menjadi trending berita berhari-hari.
"Sudah kukatakan. Putraku bukan seorang penghianat!!" tegas Kaisar sihir saat mereka telah melakukan rapat kenegaraan.
"Dia pergi bergabung dengan klan Kurosaki atas keinginannya sendiri." cecas Sebastian Yanua, Kepala kementrian sihir.
"Itu karena terpaksa. Putraku menyelamatkan semua orang."
"Bukankah gara-gara dia. Seluruh penghuni sekolah terluka?"
Kaisar Grass mengeram dengan tangan terkepal kuat.
"Sudah ku putuskan. Putramu adalah penghianat."
ToKk
TokK
ToKkSuara ketukan palu mengakhiri sidang. Semua anggota rapat memilih bubar sesegera mungkin. Membiarkan Kaisar Grass bersama dengan Raja Tristan.
"Tenangkan dirimu, Gras. Dexa akan baik-baik saja."
"Bukan itu yang aku khawatirkan."
Alis Raja Tristan bertaut bingung.
"Apa maksudmu?
"Kekuatan Dexa," lirihnya, "Itu akan menjadi senjata yang sangat kuat. Jika Kurosaki meracuni pikirannya dan akan bertambah buruk jika kementrian mendapatkannya terlebih dahulu dari pada aku."
"Kita kehilangan jejak mereka, Grastian. Tidak ada yang tahu dimana mereka berada."
S
ejak insiden tersebut. Nama dan wajah Dexa terpasang menjadi seorang buronan yang menghianati kerajaan. Tim tujuh kehilangan anggotanya dan tak seorang pun dari mereka membicarakan hal tersebut.
Turnamen antar asrama di tiadakan tahun ini. Beberapa siswa-siswi mengeluhkan hal tersebut.
"Lucy," panggil Arsenal di suatu sore, "Bisa kita bicara sebentar?"
Lu mengganguk pelan.
"Ayo ke danau. Naell dan Ragil ada di sana."
Lu sudah bisa menebak. Apa yang akan mereka bicarakan. Sebulan setelah kepergian Dexa. Kehidupan di Diwangka berjalan dengan normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDELRA (Season 2 Penyihir Diwangka) End
FantasySeason 2 Penyihir Diwangka DI HARAPKAN MEMBACA PENYIHIR DIWANGKA TERLEBIH DAHULU. Jangan lupa menyetel lagu EXO Next Door saat membaca kisah ini. Lucy dkk lulus dengan gelar Mage. Tapi ini belum akhir. Petualangan menjadi seorang penyihir di SMA Di...