Chapter 29
Pesta DansaSemakin mendekati hari H. Beragam kegiatan kelas di tiadakan. Beberapa orang mulai mencari pasangan dansa mereka masing-masing. Topik pesta dansa adalah pembahasan hangat yang terus di perbincangkan.
Entah itu di kelas, koridor, ruang asrama. Semua orang terus-menerus membicarakan hal tersebut. Bahkan beberapa dari mereka terlihat berlatih dansa bersama-sama tanpa merasa malu.
Lu menutup buku yang sedari tadi di bacanya. Suara tawa di ruang rekreasi Biranda sangat menggangunya. Hari ini hujan dan sebagian orang memilih menghabiskan waktu di dalamnya. Mengingat ada perapian kecil yang tersedia.
"Lu," panggil Mia, "kamu gak latihan dansa bareng Dexa?"
"Tidak, Dexa bilang gak perlu."
"Oh. Kak Alka juga gitu. Dia bilang lihat saja nanti. Lagi pula, Kak Alka juga sibuk buat ngurusin persiapan kempetisi setelah ulang tahun sekolah berakhir."
"Kira-kira apa yang akan di lombakan?"
Mia terlihat berpikir sebentar.
"Biasanya adu kekuatan sihir. Walaupun aku tahu. Tiap asrama memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tapi tetap saja, acara seperti itu terus di selenggarakan."
Lu pun manggut-manggut. Hingga seseorang datang menghampiri mereka di sofa.
"Hay, Lu," sapa Liang. Gadis berkacamata dengan kekuatan Eye'er.
"Hay, Liang," balas Lu
"Gue boleh duduk disini?"
"Boleh. Siapa yang melarang? Ayo duduk." Maka Mia dan Lu pun bergeser sedikit untuk memberi tempat pada Liang.
"Naell udah dapat pasangan?" tanya Liang setelah duduk
"Emm ... Gak tahu. Naell gak bicara soal itu."
"Lo bareng Dexa kan?" tanya Liang kembali. Lu menggangukkan kepala.
"Hehehe, semua gadis membicarakanmu."
"Gue sudah sering mendengar itu." tukas Lu dengan kesal.
"Apa kamu tahu tentang cewek yang di ajak Arsenal? Pasalnya tak seorang pun melihat Arsenal mengajak seseorang."
Lu bertanya dalam hati. Apakah Liang sengaja mendekatinya demi ini dan jika benar. Jujur, Lu malas meladeninya. Tapi setelah itu Liang tidak bertanya. Ia sibuk dengan buku bacaan yang di bawanya.
Sore, menjelang acara puncak dari pesta ulang tahun sekolah. Semua orang nampak sibuk dengan penampilan mereka masing-masing. Tidak terkecuali Lu dan Mia.
Berdasarkan aturan asrama. Tiap siswa-siswi di harapkan memakai gaun dan kemeja yang senanda dengan warna lambang asrama mereka masing-masing.
Karena Mia dan Lu berada di asrama Biranda. Maka mereka pun mengenakan gaun pesta berwarna biru yang mereka pesan lewat pos kilat dunia sihir.
Pintu depan aula utama, kini telah ramai oleh seluruh angkatan. Semua orang menampilkan pakaian terbaik yang mereka miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDELRA (Season 2 Penyihir Diwangka) End
FantasySeason 2 Penyihir Diwangka DI HARAPKAN MEMBACA PENYIHIR DIWANGKA TERLEBIH DAHULU. Jangan lupa menyetel lagu EXO Next Door saat membaca kisah ini. Lucy dkk lulus dengan gelar Mage. Tapi ini belum akhir. Petualangan menjadi seorang penyihir di SMA Di...