Chapter 27- Snow White

582 94 78
                                    

Chapter 27
Snow White

Acara festival dibuka dengan pentas drama dari Asrama Biranda. Mereka memilih gedung serbaguna yang berada di sisi barat kastil. Ruangan itu biasanya di gunakan sebagai tempat ujian kelulusan.

Bisa di bilang, ukurannya sama besar dengan aula utama. Panggung telah siap dan kursi penonton telah penuh oleh sebagian besar pengunjung yang ingin menyaksikan drama tersebut.

Dalam balutan baju Snow White. Mia terlihat sangat cantik dan manis. Bahkan Antonio yakin dia akan mimisan sebelum adegan di mulai.

Mia sendiri nampak gelisah. Tinggal 10 menit lagi waktu pentas drama akan dimulai. Sejak pertemuannya dengan Alka beberapa waktu lalu. Mereka tidak lagi saling bertemu untuk berbicara.

Alka lebih cenderung membahas misi mereka. Lagi pula, dia terus-terusan menjaga kontak mata dengan Mia.

Gadis itu merasa. Bahwa sifat cemburu Alka sangat kekanak-kanakkan. Lagi pula, Antonio hanya mengecup kening, bukan bibirnya.

"Mia?" lamunan si Snow White buyar.

"Ada apa? Lo nervous ya?" tanya Lu, "Jangan khawatir. Latihan lo bagus kok."

"Makasih Lu." Mia berusaha tersenyum. Walau dia rasa senyum itu seolah di paksakan.

Tirai pun diturunkan dan Mia pun bergegas mengambil posisi. Adegan demi adegan pun mulai di tunjukkan.

Mia, berhasil memikat para penonton dengan kepiawaiannya memerankan Putri Salju. Adegan terus berlanjut saat ratu jahat menyamar menjadi seorang nenek penjual buah apel.

"Jangan takut, Nak. Apel ini tidak beracun." Si nenek mencoba mengigit satu buah. Lalu memberikan apel yang lain pada Mia.

Ketika adegan berada di posisi puncak. Tirai kembali di tutup lalu di buka saat Mia telah di baringkan di atas sebuah peti kaca transparan.

Gadis itu memejamkan mata. Mencoba menunggu Antonio datang sebagai pangeran. Namun dari jauh, Mia bisa menangkap sedikit keributan yang terjadi dibalik panggung.

Dalam hatinya, Mia berharap itu bukan Alka yang sedang mencoba mengamuk pada Antonio. Sungguh, jika itu terjadi. Semua kerja keras teman-temannya beberapa hari belakangan ini menjadi sia-sia.

"WuahhHh."

Suara penonton yang seolah terkesima. Membuat Mia merasa yakin bahwa semuanya berjalan dengan baik. Tapi saat dialog pertama diucapkan. Gadis itu terkejut dalam tidurnya.

"Oh, gadis yang malang."

Suara Kak Alka.

Mia membatin dan berusaha menutupi pikirannya dari kemampuan Alka yang dapat membaca pikirannya.

Adegan berlanjut saat Mia merasakan punggung tangannya dikecup oleh bibir Alka.

"WuahHh." Penonton kembali berseru.

Lu yang melihat dari samping panggung. Hanya bisa menahan napas dengan wajah yang memerah. Siapa yang menyangka Alka akan datang dan meminta pada Antonio agar dia yang menjadi Pangeran dan saat itu juga. Alka mengakui hubungannya dengan Mia di depan semua orang.

ARDELRA (Season 2 Penyihir Diwangka) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang