EXTRA 6

94.8K 5.8K 1K
                                    

-YM2-

Ray tengah duduk di meja makan. Sedari tadi matanya terus mengikuti kemana pun Shiren berada. Dirinya masih mengingat jelas pesan yang dikirim oleh Kevin.

"Apaan sayang sayang!" gumamnya masih sangat kesal.

Shiren yang tengah memanasi lauk pun menoleh sekilas ke arah Ray. Dirinya dapat melihat raut tak senang dari wajah Ray.

Baru mulai . Batin Shiren

Tak memperdulikan gumaman dari Ray. Shiren memindahkan lauk yang berada di panci ke arah piring. Setelah itu dirinya mengambil nasi dan meletakkannya di hadapan Ray.

Ray mendengus.

Shiren duduk dihadapan Ray. Dirinya mengambil lauk dan juga nasi. Shiren mengunyah lauknya, membiarkan Ray menatapnya.

"Lo tadi habis darimana?" tanya Ray

"Luar," jawab Shiren setelah mengunyah nasinya.

"Kemana?" tanya Ray lagi

Shiren tak menjawab. Melalui arah pandangnya, Ray tahu Shiren menyuruhnya makan dulu.

Setelah selesai makan. Shiren meminum air digelasnya sampai tandas. Dirinya berdiri mengambil piring kotor untuk dicuci. Dilangkahkan kakinya ke arah wastafel, menghidupkan air kran.

Ray yang selesai makan pun berdiri, melangkahkan kakinya tepat dibelakang Shiren. Menyondorkan piring disamping tubuh Shiren.

Shiren merasakan deru nafas Ray yang berada di samping lehernya.

"Gue mau nyuci, geser." ucap Shiren saat tidak merasakan pergesaran dari Ray. Laki laki itu masih berada dibelakang Ray.

"Hm," Ray berdehem sambil merubah posisinya kesamping Shiren. Memainkan air kran dengan mata terus menatap Shiren yang tengah menyabuni Piring.

Shiren berusaha tidak terusik dengan keberadaan Ray.

Merasa tidak dihiraukan Ray berjalan ke arah meja makan.

Setelah selesai mencuci piring. Shiren mematikan air kran. Mengelap tangannya yang basah menggunakan ujung bajunya.

Tlak

Shiren mematikan lampu dapur membuat Ray yang tengah minum pun tersedak.

"Shiren!" tegur Ray membuat Shiren segera menghidupkan kembali lampu dapur.

Terlihat raut kaget di wajah Ray.

"Lah gue kira udah ke kamar," gumam Shiren setelah menoleh ke arah Ray

"Sengaja ya lo matiin lampu?" tanya Ray yang mengikuti langkah Shiren yang tengah menaiki tangga.

"Yakali," jawab Shiren ogah ogahan.

"Biar nanti gue kaget terus peluk lo. Itukan mau lo?" tuduh Ray membuat Shiren menghentikan langkahnya. Menoleh sekilas ke Ray

"Geer banget,"sindir Shiren

-YM2-

Semalam hujan turun saat keduanya tengah terlelap. Shiren yang merasa terusik saat ada tangan yang mampir di perutnya pun perlahan membuka matanya. Dirinya melihat Ray yang tengah kedinginan.

young Marriage [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang