"Eugh"
Gumaman kecil lolos dari bibir tipis shiren, ia membuka perlahan matanya.
"kamu udah sadar?" sadar siapa yang berbicara, shiren dengan cepat menoleh ke arah sang lawan.
"ngapain lagi lo ke sini?" ucap shiren datar
"aku nemenin kamu, tadi kamu pingsan dan di bawa oleh kevin karena kevin ada tugas jadinya aku yang gantiin" cerocos laki laki itu.
"lo gak usah sebaik itu" gumam shiren yang masih di dengar oleh algi
Ya Algi, laki laki yang tadi nya sempat beradu argument dengan kevin untuk menjaga shiren, dengan banyak alasan akhirnya algi lah yang menjadi pemenangnya.
"udah tugas aku ren" ucap algi sambil tersenyum
"gue udah sadar, mending lo pergi aja, masih ada jam pelajaran" ucap shiren
Ia tak mau bersikap ketus dan kasar hanya karena kejadian di masa lalu. Cukup, ia tak mau membalas apa yang ia rasakan selama ini.
Ia masih ingat jelas apa yang dikatakan oleh bundanya
Jangan jadikan lukamu sebagai dendammu.
Kata itu terus terngiang tatkala ia ingin membalas apa yang telah orang orang lakukan kepadanya.
"gapapa aku temenin" masih kekeuh dengan jawabannya, algi dengan santai mengelus pipi shiren
" algi, please jangan mempersulit" ucap shiren dengan mata berkaca kaca
" aku gak mempersulit ren, kamu yang mempersulit semuanya" jawab Algi
" ini salah, dari awal emang salah" tegas shiren, air mata nya turun tak sengaja mengenai tangan algi yang masih betah berada di pipi shiren.
" gak ada yang salah, toh kita gak se~
" permisi kak, sebentar lagi jam pulang kak" ucapan algi terpotong saat adik kelas yang kebetulan piket menjaga uks berbicara.
" udah, gue udah lupain semuanya, jadi gue harap lo juga lupain" ucap shiren dan beranjak dari kasur.
" bagaimana dengan she? Gak semudah itu shiren, bagaimana pun dia juga bunda kamu, dia yang ngelahirin kamu" ucap algi membuat langkah shiren terhenti. Ia membalik badan nya dan tersenyum tipis senyum yang selalu di sukai algi.
" tenang, pulang sekolah gue temuin bunda" setelah mengatakan itu, shiren membalik badan dan segera meninggalkan algi yang terseyum tipis
" hati kamu emang baik ren, aku harap setelah ini gak ada lagi yang nyakitin kamu. Cukup aku" gumam algi yang masih di dengar oleh Tasya- adik kelas.
Gila gue yang denger gue juga yang baper - ucap tasya dalam hati
" ekhem, makasih gue permisi" ucap algi
" yaallahhh suaranyaaa merdu bat dah" gumam tasya sambil merapikan seprei yang di tiduri shiren tadi.
🦄🦄🦄
Bel pulang berbunyi pertepatan dengan shiren yang baru memasukkan satu kakinya di depan pintu.
Untung gak ada guru.
Shiren melangkah kan kakinya ke arah leona yang mendudukan kepalanya di lipatan tangan dengan bahu bergetar, disampingnya ada kevin yang mengelus pelan kepala leona.
" kenapa?" tanya shiren saat baru sampai di ujung meja yang mereka duduki.
Kevin menatap shiren
KAMU SEDANG MEMBACA
young Marriage [end]
Teen FictionAkankah mereka menetap dan saling melengkap atau hanya cukup dengan kata mengikat? bagaimana kisah baru yang akan mereka jalankan setelah ini? Apakah akan berakhir sempurna tanpa cela atau sebaliknya? - Kini tugas mu telah usai, biar aku yang memul...