EXTRA 9

93.9K 5.7K 904
                                    

Siapkan kantong kresek bila perlu:v

-YM2-

"udah sore, Mama sama papa pulang dulu" ucap Meta sambil mencium pipi kanan dan kiri Shiren.

"iya ma, hati hati di jalan ma" ucap Shiren sambil tersenyum. Dirinya menyalimi tangan Meta dan Redho bergantian.

"kamu gak salim kita Ray?" Meta bertanya sambil memicingkan kedua matanya saat tidak melihat tanda tanda Ray akan menyalimi tangan nya.

"iya" ucap Ray, dirinya menyalimi tangan Redho terlebih dahulu baru menyalimi Meta.

"mama terhura Ray, kapan lagi anak mama nurut gini, yoi gak pa" kekeh Meta saat Ray selesai menyalimi nya.

"assalamualaikum" tak menghiraukan ucapan Meta barusan, Redho memilih mengucapkan salam.

"waalaikumsalam" jawab mereka.

Setelah itu, Meta dan Redho masuk kedalam mobil dan meninggalkan perkarangan rumah anaknya.

"mama tadi cerita apa sama kamu?" ucap Ray membuat Shiren menoleh kaget ke arahnya.

Bukan pertanyaan yang membuat Shiren kaget melainkan kata 'kamu' yang terucap dari mulut Ray.

"hey?" ucap Ray membuat kesadaran Shiren kembali, Shiren berdehem sejenak.

"ya cerita" jawab Shiren acuh, dirinya memutar balik tubuhnya dan berniat menjauh sebelum ada tangan menarik pelan lengannya.

"cerita apa?" tanya Ray dengan nada rendah, rambut yang menutupi sebagian wajah Shiren, ia letakkan di belakang telinga Shiren.

"kok lo yang kepo?" tanya Shiren sewot. Dirinya melepaskan tangan Ray.

"kamu" bukannya menjawab pertanyaan yang terlontar dari mulut Shiren, Ray malah mempermasalahkan kata 'lo' yang terucap.

"alay" sindir Shiren, dirinya masuk kedalam rumah dan berjalan ke arah ruang tengah. Mematikan televisi lalu mengambil cangkir, diletakkan cangkir tersebut diatas nampan.

"aku kamuan dong" ucap Ray yang menyusul.

"ga" tolak Shiren sambil membawa nampan ke arah dapur.

"ck" Ray berdecak. Dirinya membuka kulkas dan mengambil susu.

Dituangnya susu tersebut di gelas dan meminumnya.

Setelah susu habis, Ray meletakkan gelas tersebut di wastafel, sedangkan Shiren yang akan mencucinya.

Ray melihat tumpukan piring dan gelas yang kotor.

"aku bantu" Ray mengulung lengan bajunya ke atas.

"gak usah" ucap Shiren, dirinya tengah menyabuni piring.

"kamu kasih sabun, aku yang bilas" ucap Ray, kini berdiri disamping Shiren. Dirinya mengambil piring yang sudah diberi sabun.

Dibilasnya piring tersebut lalu di letakkannya di keranjang piring.

Shiren hanya diam saja, hitung hitung menghemat waktu.

young Marriage [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang