Mimpi

93.5K 6K 123
                                    


🍃🍃🍃

" Mau mampir?"tanya Shiren saat mobil yang di tumpangi nya berhenti di depan rumah Shiren.

Melirik ke arah pengemudi, Leona mengigiti bibir bawahnya.
Lirikan tajam yang di berikan sang pengemudi membuat Leona menggeleng pelan

"Gak deh ren, kapan kapan ya" ucap Leona sambil tersenyum

"Oh yaudah, bang Leon Shiren masuk kedalam ya, makasih udah mau numpangin iren" ucap Shiren yang di aguki kepala oleh leon~kakaknya Leona

"Dahhh" Shiren melambaikan tangannya.

Baru saja melangkah ke dalam rumah. Shiren melototkan matanya saat melihat rumahnya berantakan. Sampah dimana mana, Dengan makanan yang berserakan di lantai, Buku buku di biarkan terbuka di bawah meja dan minuman yang tumpah. Begitu Shiren menoleh ke arah sofa, disana sudah ada Nella yang tertidur pulas dengan paperbag di samping badannya.

Meletakkan tas di samping meja, Shiren mengumpulkan sampah sampah yang berserakan, meletakkan kembali buku yang berjatuhan, Mengempel lantai yang kotor dan berjalan ke kamar Nella untuk mengambil selimut. Setelah mengambil selimut ia meletakkan selimut di tubuh Nella.

Semua sudah rapi barulah Shiren masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri.

Merasa lapar, Shiren turun ke bawah untuk mengambil makanan. Dan yah seperti dugaan nya tidak ada makanan yang tersaji di meja makan. Dan apa yang diharapkan jika dirumahnya tidak ada Dandi? Mencari makanan di kulkas, Shiren menemukan satu butir telur saja

Memasak telur tersebut, Sudah dirasa matang Shiren pun meletakkan telur tersebut di piring. Mengambil nasi dan baru saja ingin menyuapkan nasi kedalam mulut tiba tiba Nella datang dan merebut piring tersebut.

"Enak aja kamu mau makan. Ini telur saya! Saya belum makan!" Nella Dengan semangat memasukkan nasi kedalam mulutnya.

Shiren yang melihat itu pun hanya menelan ludah nya dan mengambil minum untuk menganjel laparnya.

🍃🍃🍃

"MAMA, MA. BUKA MA! AKU TAKUT" teriak sang anak sambil menggedor pintu berharap ada yang membukakan pintu untuknya

"Maa, paa, aku janji gak bakalan nakal lagi asal Mama papa buka pintu, ma pa" ucapnya

Tak ada yang menyahut. Membuat anak itu semakin ketakutan
Cuaca hujan dan bau tak sedap membuat anak itu mulai berkeringat dingin

Brakk

Debrakan meja membuat anak itu menoleh ke samping, tak ada orang pikirnya lalu siapa yang mengebrak meja tersebut.

Srettttt

Bunyi hordeng yang bergerak kesana kesini membuat rintik rintik hujan masuk melewati cela cela jendela.

Kakinya tiba tiba melemas Dengan tangan disatukan, anak itu terduduk lemas di lantai

Tiba tiba...

Lampu yang tadinya nyala perlahan mati membuat anak itu kembali berdiri Dengan ritme jantung yang kencang. Bunyi hujan semakin deras Petir beradu satu sama lain.

"MA PA, MATI LAMPU " teriak anak itu

Tok tok tok

Anak itu masih setia mengetok pintu. Tak ada sahutan mengingat hujan sangat deras

Tenggorokannya perlahan berdesir ngeri Dengan hawa dingin menusuk tulang belakang nya. Perlahan ia menoleh kesamping dan ..

"MA, PA, AKU TAKUT GELEP"

Setelah berteriak histeris. Matanya perlahan terpejam. Ia tidak ingat apapun selain gelap.

"Hos hos hos" menarik nafas dalam-dalam, seorang remaja itu mengambil minum disampingnya.

"Lagi lagi mimpi itu muncul" ucapnya dengan mengusap kasar wajahnya. Berusaha untuk kembali tidur pun tidak berhasil membuat ia berdesis kesal. Ia pun segera beranjak dari tidurnya dan berjalan ke rooftop. Udara dingin menyapu lembut badannya yang tidak mengenakkan baju dan hanya mengenakkan celana pendek. Memejamkan mata untuk mengurangi rasa takut nya yang muncul 10 tahun lalu.

"Entah kenapa gua merasa takut saat mimpi itu terus muncul" ucapnya entah pada siapa.

Menatap ke atas, disana banyak sekali bintang bintang yang berlomba siapa kah yang paling bersinar lebih terang.

"Meong"

Suara itu membuat mata nya menatap ke arah jalanan. Memicingkan mata, ia melihat seekor kucing yang berdiri tak jauh dari pohon itu.

"Kucing? Kok bisa masuk ? " Ucap nya

Berjalan masuk kedalam, ia memakai bajunya dan turun ke bawah. Ruangan sudah sepi dengan lampu yang masih menyala ia dengan mudah menemukan letak pintu masuk.

Sesampai ia di pohon tersebut, ia berjongkok di depan anak kucing yang merasa dingin

"Meong" kucing itu terus saja mengeong ketika yang berada di depannya baru saja mengelus bulu nya.

"Siapa berada di situ" ucap pak satpam yang berada di pos penjaga

Orang itu menoleh ke arah pak Didin sambil menggendong anak kucing yang masih mengeong.

"Eh Aden kenapa ada Disini malem malem gini den?" Ucap pak Didin saat melihat anak majikannya berada di luar tengah malam begini

"Kucing" ucap nya dingin seperti biasanya

"Oh kucing ini toh den, tadinya mamang ngeliat kucing ini di depan. Mamang gak tega liatnya di luar sana makanya mamang bawa ke dalem. Eh malah ngilang kesini. Kalo aden keberatan mamang bisa buan~

Belum sempat menyelesaikan ucapan dari pak Didin, laki laki yang di panggil aden pun masuk dengan mengendong anak kucing itu. Anak kucing itu pun tak lagi mengeong .

🍃🍃🍃

Siapakah dia?

Tebak

Vote n coment dulu gaes

Bolehlah kasih bintangnya

Hayo

Aku udah up 2× yah.

young Marriage [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang