Telat

96.5K 5.9K 151
                                    

Ternyata begini ya rasanya

Mencintai seseorang yang tidak

tau artinya dicintai

🍃🍃🍃

"Kenapa pintu kamu kekunci semalam Shiren?" Tanya Dandi saat Shiren baru saja menundukkan badannya di kursi sebelah shila

Menatap ke arah Dandi, Shiren mengumpulkan jawaban yang masuk di akal.

" Semalem ada kecoa pa, papa kan tahu aku takut banget sama kecoa makanya pintu aku kunci takut takut kecoanya masuk lagi, eh malah ketiduran" jawab Shiren membuat Dandi mengangguk pelan.

See? Lihat reaksinya Dandi? Dia hanya berniat bertanya bukan peduli.

" Shila jadikan pa ke Amerika nya?" Tanya shila sambil meminum tehnya

Sontak membuat Shiren menatap wajah ayahnya. Dandi mengangguk pelan

"Yes, akhirnya" ucap shila semangat.

"Berapa hari emang nya kamu disana sayang?" Tanya Nella yang baru saja meletakkan lauk di meja shila.

Shila dengan semangat nya menunjukkan sepuluh jarinya di depan wajahnya sambil tersenyum senang.

"Dengan siapa kamu disana?"tanya Nella

"Temen" ucap shila sambil memakan nasi goreng

"Yaudah hati hati disana" ucap Nella dan kembali ke dapur untuk mengambil kan Dandi teh.

" Di Pernikahan Shiren kamu datang?"tanya Dandi

"Gak tau pa, kan aku disana sepuluh hari. Kalo sempet ya bagus kalo gak maaf aja" jawab Shila acuh.

Kak shila ke Amrik? Sepuluh hari? Sedangkan aku ke rumah nenek satu hari aja di marahin. Batin Shiren

🍃🍃🍃

Seorang gadis Dengan rambut di kuncir kuda berjalan dengan cepat sambil mengucapkan sumpah serapah nya.

15 menit telat bukanlah hal yang akan di maafkan dengan mudah oleh guru yang sedang piket.

"Kamu yang jalan nya cepet banget, sini dulu"

Baru saja di marahi oleh sang satpam, sekarang ditegur oleh sang guru.

Shiren menoleh dengan cengiran lebarnya.

"Eh saya pak?" Tanya nya dengan menunjuk dirinya sendiri.

"Iyalah, siapa lagi kalo bukan kamu. Setan?" Yanya pak Wawan

Yaelah, lucu bapak mah. Batin Shiren

"Malah diem! Sini kamu"

Shiren mendekati pak Wawan

"Bersihin ruangan perpustakaan sekarang." Ucap pak Wawan

Mengangguk pasrah Shiren berjalan ke perpustakaan sekolah.

Sudah sejam Shiren membersihkan perpustakaan dan sekarang ia menuju ke kelasnya.

Sesampainya di dalam kelas, kelas tampak ramai seperti biasanya.

Untung guru yang mengajar tidak hadir membuat Shiren menarik nafas lega. Ia berjalan ke kursinya, disana sudah ada Leona yang tampak membaca novel nya.

Cittt

Decitan kursi membuat Shiren yang baru saja duduk pun menoleh kebelakang. Ray, cowo itu melewati Shiren.

Kenapa tu cowo? Batin Shiren bingung

"Len" ucap Shiren

Leona hanya bergumam sebagai Jawabannya.

"Leona" ucap Shiren sekali lagi yang hanya di balas gumaman oleh Leona membuat Shiren kesal. Ia menarik buku yang dibaca oleh Leona. Membuat sipembaca merasa terganggu. Leona menoleh ke arah shiren.

Wajah yang tadinya kesal berubah jadi bingung saat menatap wajah Shiren

"Eh sejak kapan Lo disitu?" Tanya Leona bingung

"Lo nya aja yang baru nyadar" jawab Shiren sambil membaca novel yang tadinya di baca oleh Leona.

"Ih serius, sejam Lo gak masuk. Lo nya aja di alfa-in gitu" tanya Leona

"Ah serius?" Leona mengangguk

"Keon, gua di alfa-in?" Tanya Shiren ke keon, sang ketua kelas.

"Iya, kamu gak ada kejelasan ren. Kamu tahu sendiri. Gak ada penjelasan itu sakit" ucap keon sedramatis mungkin membuat Shiren merasa jijik

"Idih, ngeri cuy"

"Kode terus, yang di kedoin gak peka peka"

" Jadian jadian"

Brakk

Bunyi orang orang yang berada di dalam kelas pun terdiam saat gebrakan meja yang dilakukan sang perusuh kelas - Kevin

"Bisa diem! Ini kelas bukan pasar!keon, si ketua kelas seharusnya nyuruh diem yang lain bukannya malah bikin ribut"

Keon yang merasa dirinya salah pun hanya mampu diam saja saat Kevin berbicara seperti itu.

"Lah gak nyadar mas nya? Bukannya situ yang duluan bikin kelas yang adem ayem jadi ribut kayak pasar?" Ucap seseorang yang berada di samping Shiren membuat kelas bertambah diam.

Tak ingin berlanjut, Kevin memilih diam saja dan melanjutkan acaranya yaitu main game.


Bel pulang berbunyi beberapa menit lalu, membuat siswa/i yang mengantuk lantaran gurunya menjelaskan dengan nada mendongeng membuat siapa saja ingin tidur pun semangat berhamburan keluar kelas.

"Ren, pulang bareng gua mau?" Tanya Leona ke Shiren. Shiren menoleh ke arah Leona

"Boleh" ucap shiren membuat Leona meloncat girang

"Akhirnya, udah lama banget lu gak ikut gua pulang. Jadi kangen masa masa dulu" ucap Leona membuat Shiren tersenyum singkat.

"Yaudah ayo pulang" ucap Leona dan menarik tangan Shiren.

🍃🍃🍃




young Marriage [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang