ditipu

81.2K 5.3K 613
                                    

Merasa di lukai, padahal diri sendiri sering menyakiti.
Membela diri, padahal diri sendiri adalah yang berduri.

~faronae

-youngMarriage-

"Shiren? Lo dimana?" ranya Ray di tengah kegelapan.

Hari sudah malam, saat nya tidur tapi tiba tiba lampu padam, membuat Ray yang tengah terlelap tiba tiba terbangun karena kepanasan, ia membuka bajunya guna menghilangkan keringat yang menempel.

Kaget, karena semua gelap.

Ia memanggil nama Shiren dan berusaha turun dari keranjangnya.

Meraba raba dimana Shiren tidur.

Sedangkan Shiren masih terlelap ,  sudah dibilang dirinya susah terbangun kecuali kebiasaannya yang bangun pagi.

Dan yah, akhirnya Ray menemukan Shiren dan ikut terlelap disamping Shiren.

Entah kenapa berada di samping Shiren ada kenyaman tersendiri disaat dirinya kembali merasa trauma akan kegelapan.

"engh" Shiren bergumam sambil menggerakan tubuhnya.

Sedikit mengrenyit, merasa semua badannya terasa berat terutama bagian perut. Mencoba berpikir positif, ia melirik dengan perlahan arah perutnya.

"Eh!" pekik Shiren kaget saat melihat ada tangan yang melingkar di perutnya.

Menelan ludah, Shiren memutar badannya dan pandangannya tertuju dengan dada bidang berbentuk kotak kotak tanpa dibalut baju.

Melirik ke atas menatap jakun yang naik turun, beralih ke atas bibir yang mengoda dengan kumis tipis dan rahang tegas.

Pindah ke area mata dengan bulu mata lentik itu terpejam damai.

Sadar siapa yang tengah memeluknya, dengan perlahan ia memindahkan tangan Ray yang tengah memeluknya, bukannya terlepas Ray malah mempererat pelukannya membuat tubuh mereka berdempetan.

Ray meletakkan kepalanya di leher shiren, mengendus ngendus layaknya anak kucing, sedangkan shiren menahan nafasnya.

"Ray lepas" ucap Shiren pelan, ia mendorong pelan tubuh Ray tapi nihil. Laki laki itu susah sekali di dorong.

"Sebentar" gumam Ray

-YoungMarriage-

Setelah adegan tadi pagi, membuat Shiren Merasa canggung. Itu adalah pelukan pertamanya dengan orang lain selain Dandi.

Sedangkan Ray, ia merasa biasa saja, toh dirinya sering berpelukan dengan Runi.

Dan disinilah mereka sekarang, didalam kelas dengan ocehan tak jelas dari setiap mulut yang keluar. Ada yang berbicara lantang dan ada juga yang setengah berbisik.

Maklum, jam istirahat. Semua ucapan di tahan saat jam pelajaran berlangsung walau masih saja ada yang berbicara saat jam pelajaran.

"kenapa muka lo? Kusut banget?" tanya Shiren melihat aura kusam dari wajah Kevin. Laki laki itu menggeleng pelan, lalu berbalik membelakangi Shiren.

young Marriage [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang