pena

157K 9.7K 331
                                    

Shiren yang baru saja keluar dari perpustakaan. Bukan karena dia habis bergelut dengan buku buku yang bertumpuk di Rak rak melainkan menemani Leona yang merengek meminta ditemani hanya untuk menemui kekasihnya yang kebetulan sedang mengerjakan tugas yang di berikan gurunya.
Pacar Leona memang tidak satu kelas dengan leona. Makanya jarang sekali mereka bersama kecuali saat istirahat saja karena Leona di antar jemput oleh ayahnya yang overprotektif.

"Tuh kan apa gue bilang, Lo cuma di kacangin kalo fildan lagi di perpus"ucap Shiren sambil menarik tangan Leona yang masih ingin bersama dengan kekasihnya

"Lama lama gue rusakin tu bel"kesalnya sambil menghentakkan kakinya

"Gue laper na, mending Lo beliin gue makanan atau gue gak mau nemenin Lo...algi"ucap Shiren dengan mata menatap wajah seseorang yang baru saja lewat di depannya tanpa menatap nya.

"Lagi ren lagi bukan algi"ucap Leona kesal

"Ck! Itu algi na algi gue harus nemuin dia"ucap Shiren sambil melempas cekalan tangan nya dan leona, ia berlari menyusul algi
Sedangkan Leona menatap nanar punggung Shiren yang semakin lama semakin tak terlihat

"Berapa kali gue harus bilang sama Lo ren, algi itu suka sama kak Shila bukan sama Lo"gumam Leona lirih sambil melangkah kan kakinya berjalan kembali ke kelasnya dengan wajah sedih.


Setelah bertemu dengan algi Shiren kembali kedalam kelas nya dengan mata sembab nya. Leona meringis menatap wajah sedih yang terpampang jelas di wajah Shiren.

"Dari mana saja kamu Shiren!"ucap buk Tuti membuat Shiren tersadar dari lamunan nya. Ia menatap wajah Bu Tuti dan tersenyum tipis

"Maaf buk saya dari toilet tadi"ucapnya sedikit berbohong

Tak ingin berdebat lebih lanjut karena cuaca juga sedang panas buk Tuti membiarkan murid yang satu ini untuk duduk di bangkunya.

"Hebat bener, sejam di toilet ngapain tuh! Nangis?"ejek Leona tepat sasaran. Tadi setelah bertemu dengan algi Shiren ke toilet untuk menangis. Biasanya ia ke rooftop tapi entah kenapa rooftop tiba tiba terkunci biasanya tidak pernah.

"You Know lah"jawab nya singkat sambil mencoret coret pena di buku bagian belakang nya.

Sedangkan Raymon yang mendengar itu memutar bola mata, malas.

Beginilah perempuan jika hatinya tergores hanya karena ucapan atau perilaku yang membuat hati nya perih ia lebih memilih menangis dalam diam atau menahannya yang membuat hatinya semakin sakit.

"Syuttt syuttt minjem pena dong"bisik Shiren, Leona menoleh ke arah Shiren dengan wajah datarnya

"Makanya Shiren punya pena jangan di coret coret di buku"gemas Leona sambil mencari pena nya di dalam kotak pensil

Shiren terkekeh pelan, beginilah Leona. Sekesel keselnya Leona terhadap Shiren ia masih saja melakukan apapun untuk Shiren.

"Nih " ucap Leona sambil melempar pena tinta, Shiren menangkap nya dan ingin kembali melanjutkan acara mencoret coret di belakang buku tapi..

"Jangan di coret coret Shiren! pena gue abis nanti gak ada stok pena lagi buat Lo! " Pekik Leona membuat semua orang berada di dalam kelas menatap bingung wajahnya.

"Ada apa Leona Dwendya?"tanya buk Tuti sambil menurunkan kaca matanya

Glup

Leona menelan ludahnya susah payah tatapan buk Tuti seolah olah ingin memakan nya hidup hidup

"Eengak aada apa apa buk"jawab nya gugup buk Tuti hanya mengangguk pelan dan melanjutkan catatannya.

"Gara gara Lo!"cicit Leona kepada Shiren Shiren hanya mengangguk pelan. Ia malas meladeni Leona ia lebih memilih menelungkup kan kedua tangan nya dan tertidur.

Karena posisi nya yang jauh dari tatapan para gue membuat ia bisa tidur dengan puasnya.

🍃🍃🍃

Shiren yang baru saja sampai di rumah. Ia mengelap keringat yang bercucuran di wajah nya

"Baru pulang nak?"tanya Dandi yang sedang duduk di teras ditemani Nella dan juga shila.

Shiren mengangguk pelan dan menyalami tangan Dandi di susul Nella.
Awalnya Nella menolak tapi melihat tatapan Dandi membuat ia mau tak mau harus memberikan tangan nya untuk di Salami oleh Shiren.

"Gimana sekolah kamu? " Tanya Dandi

"Tumben papa pulang cepet"sindir Shiren membuat Dandi menatapnya dengan tatapan sedih

"Kamu tahu sendiri alasan papa kamu pulang cepet Shiren"jawab nella ketus

"Oh ya?"sahut Shiren acuh ia langsung masuk kedalam kamar nya untuk melanjutkan acara tidur nyenyak nya kapan lagi ia bisa tidur nyenyak selama ada Dandi di rumahnya.

Berbeda dengan Nella dan shila

Anak kurang ajar! Mentang mentang ada ayah kamu bisa berlaku seperti itu!

Shiren kampret baju gue belum di cuci nya lagi!

Shiren menghempaskan tubuhnya di atas kasur dan mengambil ponsel yang tergeletak di samping nya

Ia mencari nomor seorang dan menelponnya

[Hallo]
ucap seorang dari sebelah telpon

"Nan bisa gak gue cuti sehari dulu gak kerja?"tanya Shiren berharap

[Loh tumben banget ren, biasa nya Lo paling cepet Dateng kalo Udah dapet job]
balas nandya bingung

"Badan gue capek banget nan, seharian nangis" balas shiren sambil menelungkup kan tubuhnya

[Um yaudah pokoknya besok Lo harus kerja lagi yah!bukan apa apa si ren tapi sayang banget Lo kehilangan bonus]

"Iya nan, btw makasih yah" Shiren tersenyum walaupun nandya tidak bisa melihat nya

[ Iya ]

Sambungan terputus. bukan karena capek, Shiren tidak ingin ayahnya mengetahui jika dia berkerja keras demi mendapat kan sepeser uang. Shiren memejam kan matanya dan melanjutkan tidur nya

❤❤❤

Jangan lupa vote n coment man teman kuh:v

young Marriage [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang