EXTRA 1

123K 6.7K 2K
                                    

-YM2-

"gue nyerah" setelah mengatakan itu, Shiren melepas pegangan tangan Ray yang berada di pundaknya. Dirinya menghapus air mata yang mengalir di pipinya.

"t-tapi" Ray menatap gelisah wajah Shiren.

"Seperti ucapan gue waktu itu, gue bakalan terima apapun jawaban lo, dan sekarang gue nyerah, terima kasih enam bulannya" setelah mengatakan itu, Shiren berjalan mundur.

Dirinya menyeka air mata yang terus menerus menetes, sesekali mengigiti bibirnya agar menahan tangisnya.

Sedangkan Ray, laki laki itu mendekat ke arah Shiren. Berusaha mendekap. Tanpa sadar, langkah Shiren sudah diujung tanjakan. Membuat dirinya oleng .

Belum sempat menggapai tubuh Shiren, tiba tiba ada motor yang melaju dengan cepat. Membuat tubuh Shiren tertabrak dan terjatuh begitu jauh. Menyebabkan keningnya mengalirkan darah karena terbentur batu.

Bugh

Bugh

Bugh

Algi yang sedari tadi diam saja melihat itu langsung melayangkan pukulan ke arah Ray, Ray tak melawan. Ia membiarkan tubuhnya dipukuli oleh Algi, bahkan darah segar yang keluar dari sudut bibirnya pun tak ia hiraukan.

Leona, terdiam sejenak saat tau siapa yang menabrak Shiren. Perempuan itu tiba tiba merasakan gelap, Kevin yang berada disampingnya pun dengan sigap menggendong Leona dan membawanya ke mobil.

"OI MONYET! INI ANAK ORANG PINGSAN ASTAGFIRULLAH" teriak Keon, dengan segera dirinya menggendong Shiren dan membawa masuk Shiren kedalam taksi, setelah tadi dirinya menyetopkan taksi tentunya

"SELAMA INI GUE UDAH KASIH PERINGATAN SAMA LO!" Baru ingin memberikan pukulan kepada Ray, kerah bajunya ditarik oleh Shilla

Plak

"gak usah emosi! Ke rumah sakit sekarang" setelah menampar pipi Algi, Shilla menyeret Algi agar segera berjalan ke parkiran.

Ray, diam membeku.

Sedangkan Runi, perempuan itu tersenyum licik

"Bagus" gumamnya

-YM2-

shiren membuka perlahan kedua matanya. Silau,menyebabkan matanya kembali tertutup. pusing dikepalanya masih terasa. Tapi berusaha tak memperdulikan pusingnya. Kini ia membuka matanya.

Hal pertama yang ia lihat adalah wajah Keon.

"alhamdullilah, lo sadar juga" Keon mengusap wajahnya.

"gue di-

"rumah sakit" potong Keon segera.

"lo yang bawa?" tanya Shiren setelah mencoba duduk, dengan sigap Keon membantu.

"gak sih, cuma gendong lo aja bentar habis itu taksi yang bawa" jawab Keon, berusaha sebisa mungkin menghibur Shiren. Dirinya tau jelas bagaimana perasaan perempuan satu ini.

young Marriage [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang