EXTRA 4

93.9K 5.9K 906
                                    

-YM2-

Ray : plg jam brp?

Baru ingin membalas pesan dari Ray, Shiren mendongak saat melihat perempuan yang tengah ditarik paksa oleh laki laki.

Shiren melihat jam dihandphonenya. Pukul setengah 11, pantes saja tempat ini begitu sepi. Kembali ditatapnya kedua orang yang saling bertolak badan.

Shiren memicingkan matanya, memastikan kalau salah satu diantara nya adalah orang yang ia kenal.

Shiren memasukkan handphonenya, melangkah mendekati dua orang tersebut yang sepertinya belum sadar akan kehadiran Shiren.

"Runi," panggil Shiren membuat adegan tarik menarik itu terhenti sejenak. Pandangan keduanya menatap ke arah Shiren.

"Shiren," gumam Runi

"Siapa lo?" tanya laki laki yang masih memegang erat tangan Runi.

"Lo lagi drama?" bukannya menjawab pertanyaan laki laki ini, Shiren malah bertanya yang terkesan memojokkan keduanya.

"Gak liat mata lo?" ketus Runi, berusaha membrontak.

"Mending lo pergi aja daripada ngeganggu gue!" ucap laki laki itu, melihat Shiren dari bawah lalu ke atas.

"Oke," Shiren melangkah melewati keduanya.

"Woi gila lo! Tolongin gue dong!" pekik Runi yang sudah hampir diseret paksa oleh laki laki itu.

Shiren menoleh, menaiki sebelah alisnya.

"Tadi ngusir, gimana sih?"  kini Shiren memutar balik tubuhnya, berhadapan kepada keduanya.

"Lo telpon Ray, cepet!" ucap Runi

Mendengar nama Ray disebut, laki laki itu semakin kasar menarik lengan Runi.

"T-tolong Ren!" pinta Runi lagi.

"Oh lo istri Ray?" senyuman miring tercetak diwajah laki laki ini. Shiren mengangguk mengiyakan. Menelusuri wajah laki laki ini.

"Gue Devan! Pacar Runi, sekaligus mantan sahabat Ray," Devan mengangkat tangannya kehadapan Shiren, bermaksud mengajak kenalan. Sedangkan tangan satunya lagi masih memegang tangan Runi.

"Mantan? Pacar? Bukannya lo pacar Ray Run?" Shiren menatap bingung wajah Pias Runi. Membuat Devan seketika terkekeh pelan, menikmati wajah Runi.

"Oh lo ngaku cewe Ray? Duh aduh pacar gue udah mulai nakal ya!" pegangan yang tadinya lumayan lembut berubah menjadi tarikan kencang, membuat Runi menabrak dada Devan.

"Gue minta maaf kalau dia selama ini bikin ulah, perempuan licik ini emang perlu dikasih pelajaran!" geram Devan.

"Sorry, gue gak maksud ikut campur! Sumpah demi apapun gue gak tau masalah kalian," Shiren berucap sambil meringis saat melihat Runi yang menunduk dengan tangan yang memerah.

"Pantes si brengsek sama si cabe ini semakin deket, istrinya kaya lo? Bloon," sindir Devan membuat Shiren menatap datar wajah Devan. Percuma ganteng tapi nyakitin.

young Marriage [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang