Sederhana

75.9K 5.2K 550
                                    

-youngMarriage-

"semoga" ucap Ray kemarin masih terngiang di pikiran Shiren. Entah kenapa, Shiren merasa ucapan Ray kali ini terasa berbeda. Apa Shiren boleh berharap?

"ren...Shiren!" tepukan di bahu membuat lamunan Shiren buyar, diliriknya Leona yang menatapnya khawatir.

"eh kenapa?" tanya Shiren, karena keasikan melamun membuatnya tidak begitu mendengar ucapan yang di lontarkan Leona, membuat perempuan ini mendengus kesal.

"lo kenapa si? Ngelamunin apa?" tanya Leona sambil menyeruput jus jambu. Sesekali mulut nya mengunyah puding.

"gak ada!" Shiren merubah pandangannya menatap ke luar jendela. Jalanan masih di guyur hujan, Sekarang musim hujan.

"boong bat gak ada! Lo itu gak terbukanya sampe semua masalah lo pendem sendiri ren!" ujar Leona jujur.

"maaf" Shiren menunduk, ucapan Leona ada benarnya, dirinya tidak seterbuka itu terhadap siapapun, bahkan sama Leona yang notabe nya sahabat dari dulu saja baru di beritahu saat Leona bertanya.

"udahlah ngapain minta maaf? Udah kejadian juga! Santuy!" kekeh Leona, ia menyodorkan puding satunya yang masih belum ia sentuh.

"lo waktu itu bilang kerja? Lo kerja di caffe itu ya?" beginilah nasib mempunyai teman yang tidak terbuka, ingin tahu yah harus bertanya.

"heem" Shiren bergumam, meneliti wajah Leona yang tengah membuka snack keripik. Dimana mana hoby ngemil!

"lo udah kasih tau om Dandi?" tanya Leona hati hati, setelah berkata seperti itu Leona memasukkan beberapa keripik kedalam mulutnya.

"kasih tau apa?" Shiren balik bertanya.

Leona memutar bola matanya

"jangan bilang lo gak kasih tau om Dandi kalo lo kerja?" Leona memicingkan matanya

"emang gak" jawab Shiren.

" lo gimana si? Harusnya lo kasih tau bokap lo! Gitu gitu dia bokap lo ren!" tegur Leona sambil melepar keripik ke arah Shiren

"eitss jangan bilang lo gak mau bokap lo khawatir? Atau karena lo gak mau om Dandi sampe tahu kalo lo gak di kasih uang?" ucapan Leona memang benar. Dirinya tidak mau Dandi tahu.

"ck! Lo pernah mikir gak si? Ini yang buat tante Nella sama kak Shilla semakin semena mena!?" tunjuk Leona dengan tangan masih memegang keripik, lalu ia masukan kedalam mulutnya sambil menatap Shiren yang menunggu lanjutan.

" gini yah! Karena lo gak bilang apapun ke papa lo makanya mereka mikir, ah gapapa lah giniin lo gituin lo, karena mereka mikir lo itu gak bakal ngadu!" lanjut Leona kini matanya menatap ke arah pintu Caffe.

Banyak orang yang memilih berteduh di Caffe ini, ada yang memesan minum dan juga makanan. Di ujung sudut ada dua sepasang yang tengah beradu argument. Entahlah Leona tidak dapat menatap dengan jelas karena terhalang orang yang berlalu lewat.

"papa cinta mama, gak mungkin gue ngehancurin hubungan papa gitu aja!" ujar Shiren

"lo udah besar! Bisa mikirlah yang mana yang bagus buat bokap dan juga lo!" ketus Leona

young Marriage [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang