Jungkook menghela napasnya, melangkah masuk ke ruangan yang selama ini selalu ingin dia hindari tapi tetap saja dia tidak tidak bisa selamanya seperti itu. Dia tak mungkin tidak membiarkan Tzuyu kesepian disana.
Jungkook menundukan kepalanya, kembali terisak mengingat saat hari dimana dia harus memasukan wadah berisi abu milik Tzuyu itu ke ruangan itu. Hatinya semakin tercabik-cabik kala menatap potret senyum Tzuyu disana.
"Tzuyu, kenapa kau melakukan ini padaku?" lirih Jungkook. Dia sungguh masih belum menerima kenyataan pahit yang harus dia terima itu. Andai hari itu dia tak membiarkan Tzuyu pergi sendiri, hari ini dia tidak akan mungkin berada dalam ruangan itu, menangisi kepergian Tzuyu.
"Tzuyu, hari ini Jihoon mengatakan kata yang selama ini tak pernah dia ucapkan dan kau tahu? dia mengatakan..." Jungkook mencoba mengendalikan dirinya sendiri, sebenarnya untuk mengatakan hal ini saja hatinya benar-benar merasa berat. "Eomma. Tzuyu, andai saja kau ada disini, mungkin kau akan sangat bahagia."
Jungkook mengambil sebuah benda yang berada di sakunya kemudian berusaha tersenyum meskipun sebenarnya dia sedang menangis sekarang. Dia memperlihatkan medali yang Ahn dapatkan dari sekolahnya. "Ahn memenangkan lomba melukis. Aku yakin kau pasti ada disini dan bahagia melihat ini."
Jungkook menghapus air matanya dan tersenyum. "Tzuyu, aku tidak menangis. Kau jangan sedih karena melihatku seperti ini. Aku benar-benar menyembunyikan air mataku dari Ahn dan Jihoon. Tzuyu, andai Tuhan mau mengabulkan permintaanku, aku akan meminta-Nya untuk mengembalikanmu padaku. Ah ya, aku menikah lagi bukan karena keinginanku, itu karena ibuku yang terus saja mendesakku. Tapi tenang saja, dia hanya pengasuhnya Ahn dan Jihoon. Aku tak pernah menganggapnya sebagai istriku karena hanya kaulah istriku, Tzuyu. Aku hanya mencintaimu. Aku harus pulang sekarang, dimanapun kau berada, aku harap kau selalu bahagia."
Jungkook melangkah gontai meninggalkan ruangan krematorium itu. Dia hanya berharap jika takdir mau berpihak padanya dan mengembalikan Tzuyu. Dia tak akan terkejut ataupun takut, dia pasti akan langsung menyambut Tzuyu jika istrinya itu kembali.
Hari yang penuh dengan tipuan di mulai.
Jungkook memang selalu menyempatkan dirinya mengunjungi Tzuyu. Bahkan meskipun sudah hampir 1 tahun berlalu, Jungkook masih saja mengunjungi Tzuyu setiap hari dan menceritakan keluh kesahnya.
"Joohee!" Tzuyu menoleh, meskipun dia merasa panggilan itu terasa asing, tetap saja dia selalu percaya jika dia memanglah Joohee seperti yang selalu orang-orang sekitarnya katakan. "Aku sudah bilang jangan pergi tanpaku, bukan?"
Oppa, entah kenapa tapi aku merasa jika itu bukanlah namaku.
***
"Aku selalu menunggu di halte berharap bus terakhir membawamu pulang, Tzuyu."-Jungkook.
"Appa, dimana eomma?"-Ahn.
"Tzuyu sudah tiada! apa kau akan terus mengharapkan dia kembali?"-??
"Eomma."-Jihoon.
"Jihoon, dia bukan eomma."-Ahn.
Next or no?25 Jun 2020
Wkwk ini pemanasan dulu ya, chap 1 ttp di up tgl 1 juli. Ah ya, buat jadwal upnya setiap hari rabu yaa. Jadwalnya masih sementara dan suatu saat bisa aja berubah.
Satu hal, jgn nethink dulu setelah baca prolognya😂✌️✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mom!!✅
Fanfiction[Sequel Hello Dad!!] Tzuyu selalu percaya jika scenario yang Tuhan berikan padanya benar-benar luar biasa. Tapi dia tak pernah menyangka sebuah mimpi buruk harus menghinggapi kisah hidupnya hingga membuatnya harus kehilangan segalanya termasuk kelua...