Jungkook tengah mengancingkan lengan bajunya. Dia lantas merapikan dasi yang dia kenakan dan membuat Jihoon menatapnya lamat.
Jungkook tersenyum lalu menggendong Jihoon. "Kau memperhatikan appa?"
Tangan kecil Jihoon meraih dasi yang kini sudah terpasang rapi di lehernya. "Ini apa?"
"Dasi," jawab Jungkook yang tetap membuat Jihoon menggenggam dasi itu.
"Aku juga mau."
Tzuyu saat ini mengeringkan rambutnya lalu tersenyum melihat bagaimana Jihoon menatap dasi milik Jungkook dengan serius. "Apa Jihoon menginginkannya?"
"Hyung dan appa memakainya." Jihoon mencebikan bibirnya, membuat Tzuyu mengulurkan tangannya untuk menggendong Jihoon.
"Nanti eomma akan membelikannya untuk Jihoon, sekarang Jihoon mandi dulu."
Hari ini sebenarnya membuat Jungkook malas. Dia ingin sekali tetap di rumah dan menikmati waktunya dengan Tzuyu dan kedua putranya. Namun persidangan perceraiannya dengan Jia akan dilakukan hari ini. Jadi tak ada pilihan lagi selain menghadirinya.
Jungkook menghela napasnya membayangkan akan seperti apa Jia di persidangan nanti. Dia yakin Jia akan membuat masalah agar persidangan mereka berdua tertunda atau justru tidak jadi.
Tzuyu hanya tersenyum ketika Jihoon dengan bahagianya memainkan bebek karet miliknya. Dia jadi menyesal karena selama ini dia tak pernah melihat bagaimana menggemaskannya Jihoon saat bermain dengan beberapa bebek karet itu.
"Eomma, bebeknya kulang satu," ujar Jihoon yang membuat Tzuyu mulai mencarinya. "Biasanya ada lima."
"Kau bisa menghitungnya?" tanya Tzuyu yang membuat Jihoon mengangguk.
"Appa yang bilang bebeknya ada lima," jelas Jihoon sambil menunjukan tangannya. "Dan satunya hilang."
"Kau menyimpannya dimana?"
Jihoon terkekeh mendengar pertanyaan dari sang ibu. "Tidak, bebeknya memang hanya 4."
"Ah Jihoon, kenapa kau berbohong?"
"Agal eomma membelinya lagi."
*
*
*Nyonya Jeon terkejut saat mendapati sang menantu yang sudah dinyatakan tiada, kini berdiri di hadapannya sambil menggendong Jihoon.
"Aigo, kau benar-benar Tzuyu?" tanya nyonya Jeon dengan mata yang kini mulai berkaca-kaca. Dia lantas memeluk Tzuyu untuk melepaskan rindunya pada menantu kesayangannya itu. "Kau lebih kurus sekarang. Kau pergi kemana?"
"Aku tidak mengingat semuanya. Hanya saja, seseorang menjagaku," jelas Tzuyu yang kembali membuat nyonya Jeon memeluknya.
Prang!
Yiren menjatuhkan nampan berisi sarapan untuk Sarang. Dia lalu menutup mulutnya tak percaya saat melihat Tzuyu ada di sana. Perasaannya benar-benar campur aduk mengingat satu tahun yang lalu dia menyaksikan secara langsung bagaimana jasad adik iparnya itu dikremasi.
"Eonni," panggil Tzuyu yang membuar Yiren dengan segera melangkah menuju adik iparnya itu. Dia sudah terlalu rindu pada adik ipar kesayangannya, terlebih karena dia tak terlalu akur dengan Jia.
Jihoon yang merasa sesak karena sejak tadi terjebak diantara nenek dan bibinya yang terus memeluk ibunya, hanya memasang wajah kesalnya. Bahkan hal ini membuat Jungkook terkekeh.
"Eomma, noona, berhenti memeluk Tzuyu, Jihoon sepertinya merasa sesak," jelas Jungkook yang membuat Yiren langsung melepaskan pelukannya. Dia lantas menghapus air mata yang turun ke pipinya dan tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mom!!✅
Fanfiction[Sequel Hello Dad!!] Tzuyu selalu percaya jika scenario yang Tuhan berikan padanya benar-benar luar biasa. Tapi dia tak pernah menyangka sebuah mimpi buruk harus menghinggapi kisah hidupnya hingga membuatnya harus kehilangan segalanya termasuk kelua...