Bertemu dengan ibunya memang hal paling membahagiakan untuk Ahn. Dia bahkan terus tersenyum sambil menatap Jieun.
"Ahn-ah, ibumu akan mencarimu jika kau terus disini," ujar Jieun yang membuat Ahn menggeleng.
"Aunty adalah ibuku. Jadi tak akan ada yang mencariku."
Jieun hanya menghela napasnya. Menjelaskannya secara berulang pada Ahn ternyata tak berpengaruh sama sekali. Dia jadi bingung harus menjelaskannya seperti apa lagi.
"Apa eomma sama sekali tidak bahagia bertemu denganku lagi?" tanya Ahn dengan nada sedihnya.
Jujur saja, Jieun memang bahagia sebab untuk pertama kalinya Ahn menyebutnya dengan panggilan itu. Tapi dia benar-benar tak ingin merusak kebahagiaan Tzuyu dengan membawa Ahn. Lagipula dia sudah berjanji sebelumnya jika dia tak akan mengambil Ahn dari orang yang sudah merawatnya.
"Ahn-ah, ibumu akan sedih jika kau kemari. Aunty adalah ibunya Ahyun," jelas Jieun yang diiringi dengan senyumannya. "Ahn menyayangi eomma 'kan?"
Ahn tentu saja mengangguk sebagai jawaban. Terlebih karena selama ini Tzuyu selalu menjadi orang pertama yang Ahn lihat saat membuka matanya dan jadi orang terakhir yang dia lihat sebelum menutup matanya. Tapi dia juga ingin bersama ibunya.
"Kenapa aku bersama eomma?" tanya Ahn yang membuat Jieun semakin bingung menjawab setiap pertanyaan yang keluar dari mulut Ahn. "Apa eomma yang membawaku pergi?"
Ting Tong!
Suara bel membuat Jieun menatap pintu kamarnya yang masih tertutup. Dia lalu beranjak untuk memeriksa siapa yang bertamu saat ini. Tapu dia berharap yang datang adalah Tzuyu.
"Apa Ahn ada di sini?" tanya Tzuyu yang tentunya membuat Jieun mengangguk. Dia bernapas lega karena Tzuyu benar-benar datang ke sana. Itu artinya dia tak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan Ahn lagi.
"Aku tidak mau pulang." Pernyataan Ahn membuat Tzuyu benar-benar terpukul. Ternyata inilah alasan utama kenapa Jungkook selalu melarangnya untuk menjelaskan hal yang sebenarnya pada Ahn. Dia menyesal karena tak mendengarkan apa yang dikatakan Jungkook.
Tzuyu merendahkan tubuhnya, berusaha meraih tangan Ahn namun putranya itu justru menjauh dan bersembunyi di balik tubuh Jieun.
"Ahn-ah, eomma mohon, ayo pulang," ajak Tzuyu yang membuat Ahn menggeleng.
"Kau bukan ibuku. Kau sama seperti aunty Jia yang selalu mengaku-ngaku."
Jieun sungguh terkejut dengan apa yang dikatakan putranya itu. Dia yakin hal ini pasti membuat Tzuyu semakin stres dan kemungkinan terburuknya pasti akan menimpa calon anak mereka.
"Tapi Ahn, eomma mohon peluk eomma setidaknya untuk terakhir kali." Tzuyu benar-benar terisak, membuat Jungkook mulai bingung harus menenangkan Tzuyu seperti apa lagi. "Eomma mohon Ahn," lirih Tzuyu.
Melihat tangisan Tzuyu memang hal yang selama ini tak ingin Ahn lihat. Terlebih karena dia sudah sangat sering melihat Tzuyu menangis. Dia jadi merasa bersalah karena membuat sang ibu menangis.
Ahn mendekat lalu memeluk Tzuyu, membuat isakan Tzuyu semakin menjadi seiring dengan semakin eratnya pelukan yang Tzuyu berikan.
"Ahn-ah, mianhae."
Ahn memang merasa bahagia bertemu dengan ibunya. Tapi dengan membuat Tzuyu menangis seperti ini rasanya jauh lebih menyakitkan untuknya.
Kilasan balik mengenai bagaimana Tzuyu menyayanginya mulai berputar seperti sebuah film lama yang kembali diputar. Ahn ingat betul saat Tzuyu menangis sepulang bekerja lalu memeluknya. Ahn juga ingat saat Tzuyu menjadi orang pertama yang menciumnya jika dia menangis setelah terjatuh.
"Ahn-ah, jangan tinggalkan eomma dan jangan membenci eomma," ujar Tzuyu di sela isakannya. Dia lalu menangkup wajah Ahn. "Eomma sangat menyayangimu tak peduli siapa dan darimana asalmu."
Ahn mulai bimbang antara ingin tinggal dengan Jieun atau tetap bersama Tzuyu. Tapi dia masih tak mengerti kenapa sang ibu terus menutupi soal Jieun.
Ahn menatap Jieun lalu menatap Tzuyu secara bergantian. "Apa aku boleh tinggal di sini saja?"
Tzuyu semakin lemas mendengar pernyataan Ahn. Rasanya semua energinya terkuras begitu saja sekarang. Untung saja Jungkook selalu ada untuknya dengan menopang tubuh Tzuyu kalau-kalau istrinya itu tiba-tiba tak sadarkan diri.
"Ahn-ah, kau serius?" tanya Tzuyu yang membuat Ahn mengangguk. "Jika seperti itu, biarkan malam ini eomma tidur bersamamu hanya untuk terakhir kalinya."
*
*
*Ahn hanya pura-pura tidur. Dia benar-benar tak menyangka jika Tzuyu sungguh menyayanginya. Bahkan saat ini Tzuyu terus menangis sambil memeluknya.
"Tzuyu, sudah ya, kau akan lelah jika terus menangis," bujuk Jungkook yang ternyata sejak tadi ada di sana, menjaga Tzuyu. Dia bahkan sampai rela tak tidur untuk menjaga Tzuyu. "Tzuyu-ya..."
"Aku tidak mau Ahn pergi, tolong bujuk dia," pinta Tzuyu yang kemudian membuat Jungkook duduk di tepi ranjang lalu mengusap pucuk kepalanya.
"Tzuyu-ya, Ahn tidak akan kemanapun, jadi berhentilah menangis," ujar Jungkook sambil terus mengusap pucuk kepala Tzuyu, berharap hal itu bisa membuat Tzuyu lebih tenang. "Kau ibunya, jadi kau akan tetap bersamanya."
"Dia bilang aku bukan ibunya."
"Ssts, sekarang tidurlah, jangan menangis lagi," pinta Jungkook sambil menyelimuti sebagian tubuh Tzuyu. Dia lantas mengecup pucuk kepala Tzuyu. "Tidurlah, kau butuh istirahat."
*
*
*Tzuyu panik saat tak menemukan Ahn tidur di sampingnya. Namun rasa paniknya hilang saat menemukan Ahn tengah berdiri sambil tersenyum menatapnya.
"Ahn-ah." Tzuyu memeluknya dengan segera. "Kau tidak akan pergi 'kan?"
Ahn menggeleng lalu membalas pelukan Tzuyu. "Aku sangat menyayangi eomma. Bagaimana aku bisa pergi?"
Jungkook meminta Ahn untuk menghampirinya, membuat Ahn dengan hati-hati melepas pelukan Tzuyu yang masih tertidur pulas.
"Ahn-ah, mianhae, selama ini appa selalu menyembunyikan ini darimu. Appa memang berniat memberitahumu saat kau sudah mengerti semuanya. Tapi untuk saat ini bisa kau tetap bersama eomma?"
Ahn melirik Tzuyu yang kini masih tertidur pulas. "Eomma menangis semalaman karena aku."
"Jadi kau tidak akan pergi? Ahn-ah, eomma pernah berjanji akan mempertemukanmu dengan orang tuamu. Tapi dia tak ingin kehilanganmu, Ahn." Ahn tahu Tzuyu begitu menyayanginya, dilihat bagaimana semalam Tzuyu terus menangis sambil memeluknya. Itu sudah cukup membuktikan jika Tzuyu memanglah ibunya, terlepas dari kebenaran baru yang dia ketahui.
"Berjanjilah jangan pergi," pinta Tzuyu yang membuat Ahn langsung mengangguk.
Jihoon memasang wajah kesalnya melihat bagaimana sang ibu justru memeluk erat sang kakak.
"Aigo, ada apa Jihoon?"
"Aku ingin dipeluk juga," ujarnya sambil mengulurkan kedua tangan mungilnya, membuat Tzuyu hanya tersenyum lalu mengajak Jihoon untuk bergabung.
"Aku juga ingin bergabung," ujar Jungkook yang kemudian ikut memeluk 3 orang paling penting dalam hidupnya itu. Dia tak bisa bayangkan jika Ahn benar-benar pergi dari keluarga mereka. Dia bersyukur karena Ahn masih memilih untuk bersama mereka.
Ahn-ah, Tzuyu memang bukan ibumu. Tapi dia menyayangimu bahkan melebihi rasa sayangnya pada Jihoon sekalipun.
________The End_______
Udh end aja ya, gk kerasa hihi. Tengkyuu yg udh ikutin dari hello dad sampe hello mom ini. Maaf sepertinya endingnya kurang memuaskan. Calm down, aku bakal kasih bonus part👀
28 Aug 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mom!!✅
Fanfiction[Sequel Hello Dad!!] Tzuyu selalu percaya jika scenario yang Tuhan berikan padanya benar-benar luar biasa. Tapi dia tak pernah menyangka sebuah mimpi buruk harus menghinggapi kisah hidupnya hingga membuatnya harus kehilangan segalanya termasuk kelua...