"Ahn, cepat pakai bajumu," ujar Jungkook yang kini masih sibuk dengan Jihoon yang berada digendongannya. "Ahn."
"Iya, appa. Aku sedang memakai bajuku," jelas Ahn yang kemudian mengancingkan bajunya. Satu hal yang membuat Jungkook sangat bersyukur adalah Ahn yang benar-benar mandiri meski usianya baru menginjak 6 tahun.
"Jihoon, tanganmu tidak enak, jangan terus memakannya," jelas Jungkook yang kemudian melepaskan tangan Jihoon dari mulutnya. Jungkook tahu Jihoon saat ini merasa sangat tak nyaman karena giginya yang baru tumbuh. Itu sebabnya dia terus saja memasukan tangannya ke dalam mulut.
Ah ya, hari ini Tzuyu sedang sakit. Itu sebabnya sejak pagi Jungkook benar-benar disibukan dengan semua pekerjaan rumah. Dari mulai memandikan Jihoon, membereskan rumah, hingga menyiapkan sarapan. Bahkan Jungkook sampai menggendong Jihoon kemanapun.
"Jihoon, kau bisa kedinginan nanti," jelas Jungkook yang kembali memakaikan penutup kepala Jihoon dengan penutup kepala yang sengaja dia pakaikan tadi. Namun sepertinya putra kecilnya itu sangat menolak dengan keberadaan penutup kepala itu dan bahkan langsung melemparnya.
"Baiklah, kau tidak mau memaikainya," kata Jungkook yang kemudian mengambil penutup kepala itu dan meletakannya.
"Ahn, kau sudah siap?"
"Sudah."
"Mana tasmu?" tanya Jungkook yang membuat Ahn langsung saja menggeleng.
"Aku akan membawanya sendiri."
"Arasseo."
Jihoon yang sepertinya merasa kesal dengan tangannya sendiri, hanya bisa berteriak-teriak kecil dan membuat Jungkook tersenyum.
"Kau bosan? ayo jalan-jalan," jelas Jungkook yang kemudian menatap tangga menuju lantai 2 rumahnya.
"Tzuyu, aku dan Ahn akan berangkat," teriak Jungkook meskipun dia tahu Tzuyu pasti tidak akan menyahut karena dia masih tidur. Jungkook memang sengaja tidak membangunkannya agar Tzuyu bisa beristirahat lebih lama.
"Uncle Jaehyun yang akan menjemputmu nanti, tidak apa-apa kan?"
"Ne appa."
Apa Tzuyu sudah bangun saat ini?
Tzuyu meregangkan seluruh ototnya saat ini. Dia tak mengerti kenapa dia masih saja merasa sangat pusing hari ini. Jika diingat-ingat, ini sudah hari ke 3 demamnya masih belum turun. Padahal biasanya tidak akan selama ini.
Tzuyu kemudian melirik semangkuk sup ayam yang berada di atas nakas. Dia kemudian meraih kertas yang terletak dibawah mangkuk tersebut.
Aku harap kau cepat sembuh. Setelah aku mengantar Ahn, aku akan pulang secepatnya. Saranghae.
Tzuyu hanya tersenyum setelah membaca surat yang Jungkook tulis untuknya. Sebenarnya satu hal yang membuatnya merasa rindu adalah Jihoon karena selama dia sakit, dia belum menggendong putra kecilnya itu. Tapi dia bersyukur karena Jungkook sudah lebih berani menggendong Jihoon sekarang. Jadi dia tak terlalu khawatir soal Jihoon.
*
*
*"Demammu masih belum turun," gumam Jungkook saat melihat termometer yang ada ditangannya. Dia lalu meletakan telapak tangannya di dahi Tzuyu kemudian mengusapnya perlahan, "Tzuyu, cepatlah sembuh. Aku merindukanmu."
"Tapi aku merindukan Jihoon."
Jungkook kini mencebikan bibirnya. Tzuyu memang selalu merusak momen romantis yang dia bangun dengan celetukannya.
"Kenapa kau bisa sakit seperti ini? aku sudah bilang padamu untuk memikirkan dirimu dulu sebelum orang lain."
"Kau, Ahn, dan Jihoon bukan orang lain. Kalian bagian dari diriku juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mom!!✅
Fanfiction[Sequel Hello Dad!!] Tzuyu selalu percaya jika scenario yang Tuhan berikan padanya benar-benar luar biasa. Tapi dia tak pernah menyangka sebuah mimpi buruk harus menghinggapi kisah hidupnya hingga membuatnya harus kehilangan segalanya termasuk kelua...