"Percayalah padaku, mereka akan baik-baik saja selama bersamaku, Tzuyu," jelas Jaehyun yang tetap saja membuat Tzuyu menolak untuk memberikan Ahn dan juga Jihoon--meskipun kedua anak itu sudah tertidur.
"Tzuyu, bukankah leb—"
"Oppa, aku takut sesuatu akan terjadi. Mereka baik-baik saja berada di sini," jelas Tzuyu yang kemudian membuat Jaehyun mengurungkan niatnya untuk membawa pulang Ahn dan Jihoon. "Biarkan mereka tetap di sini."
Jaehyun tahu, Jia bisa saja berbuat sesuatu. Tapi dengan membiarkan kedua anak itu tetap di rumah sakit sama berbahayanya. Apalagi risiko tertular penyakit begitu besar untuk mereka.
"Tzuyu-ya, percayalah padaku. Mereka akan baik-baik saja selama bersamaku." Jaehyun kembali membujuk Tzuyu, berharap kali ini dia membiarkan dirinya membawa Ahn dan Jihoon dari sana. Tapi hasilnya tetap sama, Tzuyu menolak saran dari Jaehyun.
Jaehyun melepas jas yang melekat di tubuhnya, menjadikannya sebagai selimut untuk Ahn yang kini tertidur di kursi panjang tepat di luar ruang rawat Jungkook.
"Kalau begitu biarkan aku—" Jaehyun menghentikan langkahnya saat Tzuyu mencekal tangannya.
"Jangan pergi kemana pun, tetaplah di sini setidaknya sampai semuanya aman. Kau bisa saja jadi korban selanjutnya," ujar Tzuyu dengan suaranya yang sedikit bergetar. Dia tahu, kejadian ini pasti membuat trauma hebat dalam hati Tzuyu meskipun dia bukanlah wanita yang lemah.
Jaehyun memilih duduk di samping Tzuyu. Dia sungguh ragu untuk membuat Tzuyu lebih tenang. Apalagi sejak tadi Tzuyu terus berusaha menahan tangisnya demi Ahn dan juga Jihoon. Hingga akhirnya dia memberanikan dirinya untuk mengusap halus bahu Tzuyu.
"Kau bisa menangis. Aku yakin itu akan membuatmu lebih tenang. Biar aku yang menggendong Jihoon."
Tzuyu hanya tersenyum lalu menggeleng. "Aku sudah berjanji pada Ahn untuk tidak menangis. Aku yakin besok pagi Kookie oppa akan bangun kembali."
Tzuyu tahu banyak sekali kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi. Tapi dia selalu percaya jika Jungkook tak akan meninggalkannya begitu saja.
*
*
*"Tzuyu? Tzuyu?" tepukan halus di bahunya, membuat Tzuyu seketika membuka matanya. "Dia sudah bangun."
Sorot mata Tzuyu benar-benar memperlihatkan rasa bahagia. Dia benar-benar hal itu terjadi. Terlebih setelah Jungkook bisa lolos dari kecelakaan tragis yang menimpanya kemarin. Mungkin jika truk itu tak langsung berhenti, nyawa Jungkook sudaah benar-benar melayang. Tapi dia sangat bersyukur karena Tuhan masih membiarkan dirinya bersama Jungkook.
Jungkook hanya tersenyum, membuat Tzuyu semakin tak bisa menahan air matanya lagi. "Aku baik-baik saja, Tzuyu. Tidak perlu menangis."
"Dengan tidur di sini dan dibalut perban?" tanya Tzuyu yang membuat Jungkook berusaha untuk beranjak. Namun Tzuyu langsung saja menahannya.
"Aku sungguh baik-baik saja. Kenapa kau tidak percaya padaku? dokter saja yang terlalu berlebihan," ujar Jungkook yang membuat Tzuyu ingin tertawa. Namun dia justru mengulum senyumnya. "Kau tersenyum lagi. Jadi bisa aku pulang sekarang?"
Jihoon yang baru saja bangun sepertinya masih ingin melanjutkan mimpinya. Dia bahkan kembali memeluk leher Tzuyu dan memejamkan matanya.
Jungkook yang jahil menggelitiki pinggang Jihoon, membuat putra kecilnya itu terpaksa membuka matanya. "Jihoonie, kau tidak merindukan appa?"
"Tidak."
"Waeyo?"
"Sudah bosan."
Tzuyu sungguh terkekeh mendengar jawaban dari Jihoon. Bahkan putra kecilnya itu memilih kembali melanjutkan tidurnya dibanding menyapa sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mom!!✅
Fanfiction[Sequel Hello Dad!!] Tzuyu selalu percaya jika scenario yang Tuhan berikan padanya benar-benar luar biasa. Tapi dia tak pernah menyangka sebuah mimpi buruk harus menghinggapi kisah hidupnya hingga membuatnya harus kehilangan segalanya termasuk kelua...