"Mamaa.. Mamaa.." teriak Artheryx seraya berlari terburu-buru memasuki rumahnya, jas dan sepatunya ia lempar asal. Kini tujuan utamanya adalah bertemu bu Ajeng.
Bu Ajeng yang sedang memotong wortel, sontak kaget mendengar teriakan putranya. Ia memberhentikan kerjanya lalu berlari menuju asal suara.
"Iyaaa..."
"Mama, Artheryx udah tau keberadaan Kaysha. Aku udah ketemu dia, ma." tutur Artheryx, bu Ajeng mengelus dadanya pelan. Bagaimana tidak? Teriakan putranya membuat jantung wanita paruh baya itu berdetak kencang.
"Mama kirain apa, Arther. Kamu hampir buat jantung mama copot. Lain kali, jangan teriak-teriak kayak gini, gak baik nak!" pinta bu Ajeng lalu berjalan menuju sofa yang tak jauh darinya.
"Duduk dulu, baru cerita."
"Hehe, iya ma. Aku kelewat senang abis ketemu Kaysha," cengir Artheryx
"Tadi pas di sekolahan, Artheryx ketemu sama Kaysha. Dia jadi duta shampo lain, ehh maksudnya jadi duta perwakilan sekolah lain dalam pentas." ucap Artheryx kegirangan
"Dannn.. Entar sore aku bakalan jalan bareng sama Kaysha" lanjutnya
"Hmm, terus?"
"Mama gak asik banget! AKU UDAH KETEMU SAMA KAYSHA MA!"
"Ohh.. Jadi kamu udah ketemu sama Kaysha, sebenarnya.. Mama udah tau kalau Kaysha ada di indonesia, bu Anna yang nelfon mama sekitar tiga bulan yang lalu kalau mereka udah kembali. Tapi, bu Anna melarang mama untuk memberi tahu kamu dulu. Tapi, sekarang karena kamu udah tau sendiri keberadaan Kaysha. Jadi, mama udah gak bisa rahasiain ini lagi ke kamu," jelas bu Ajeng, Artheryx mengernyitkan alisnya tak mengerti.
"Maksud mama, tiga bulan ini udah ngerahasiain keberadaan Kaysha? Tapi kenapa ma? Apa mama gak tau selama enam tahun Arther terus nyariin kabar Kaysha?" balas Artheryx, ia kecewa mendengar pernyataan pahit dari mamanya. Ia mengira sosok wanita dihadapannya akan segembira dirinya, nyatanya tidak! Bahkan mamanya pun ikut menyembunyikan keberadaan Kaysha darinya.
"Mama cuman jaga amanah dari mamanya Kaysha, mama juga gak tau pasti alasan kenapa harus nyembunyiin ini dari kamu. Kalau mau tau yang pastinya, lebih baik langsung tanyakan sama nak Kaysha," Artheryx menggeleng tak percaya.
Cowok itu beranjak meninggalkan bu Ajeng yang masih setia di kursinya, sekitar sepuluh langkah meninggalkan wanita paruh baya itu, Artheryx berbalik dengan wajah serius.
"Yang mama lakuin ke Artheryx itu, jahat!" Artheryx kemudian berbalik lalu melangkah pergi.
"Entar sore, jangan lupa bawa nak Kaysha kesini. Mama juga kangen sama dia," teriak bu Ajeng yang masih terdengar jelas di telinga Artheryx. Bu Ajeng menggeleng pelan melihat tingkah Artheryx, tak berubah dari kecil.
"Mamaa.. Bau gosong! Mama lagi masak?" balas Artheryx dengan teriakan supernya.
"Ya Ampun, ikannya!!" bu Ajeng berlari kembali ke dapur dengan misi menyelamatkan wajannya agar tak bocor, jika menyelamatkan ikannya, sudah jelas tak bisa.
Itulah sedikit cuplikan kedekatan Artheryx bersama bu Ajeng, ini hanya berlaku jika mereka hanya berdua. Jika bersama Bagas dan Ilham, Artheryx tak akan memperlihatkan sifatnya itu. Ia akan tetap beku, meski berada dihadapan mamanya.
***
Sementara ditempat lain, seorang gadis sibuk mengayuh pedal sepeda dengan cepat bersama sebuah kotak besar dibelakangnya, butiran keringatnya telah jatuh sejak tadi. Bahkan, baju yang ia kenakan saat ini telah penuh keringat. Namun, tak sedikitpun raut wajahnya menampakkan putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
VenArthery X - (On Going)
Teen FictionIni bukan kisah cinta remaja yang berstatus most wanted di sekolahnya, bukan kisah cinta si badboy dan si goodgirl, ataupun perjodohan dengan seorang Ceo tampan dan kaya raya yang menjadi impian para halu-ers :v Namun ini adalah kisah seorang Arth...