"Ok, aku bakal usahain berhenti ngerokok. Tapi dengan syarat," jeda Erland.
"Apa?"
"Kamu harus jadi pacar aku!" pinta Erland membuat Kaysha memilih untuk membungkam mulutnya, detik kemudian tawa Erland menyembur setelah menyaksikan gadis itu speechless.
"Bercanda sayang," Erland menepuk pelan puncak kepala Kaysha, gadis itu memilih tetap diam.
"Hm, Land!" panggil Kaysha, Erland berbalik ke arah gadis itu.
"Kenapa?"
"Kamu ngajak aku kesini buat apa? Kalau cuma sekedar duduk gini mending kita ke bawah aja, kalau ketahuan sama guru-guru kita bisa dapat masalah,"
"Kita gak akan ketahuan, percaya sama aku." ucap Erland meyakinkan.
Lama mereka terdiam menikmati angin yang bertiup pelan, cuaca hari ini cukup damai, tak panas juga tak dingin. Kaysha menatap wajah Erland, gadis itu menangkap ada hal lain yang mengganjal pada diri cowok disampingnya.
"Kamu kenapa, Land? Kalau ada masalah kamu bisa cerita sama aku," ucap Kaysha pelan, Erland memandang gadis itu sebentar lalu kembali menatap langit yang tertutup awan.
"Haha, aku gak apa-apa, Al. Cuman kepikiran sama papa," tawa Erland terdengar sumbang.
"Emang papa kamu kenapa?"
"Yahh gitu deh, Al." Erland mengindikkan bahunya malas.
"Aku bisa jadi pendengar yang baik, kok. Kamu bisa percaya sama aku," ucap Kaysha meyakinkan, Erland menerbitkan senyumnya seraya menyingkirkan rambut Kaysha yang menghalang wajah gadis itu.
"Papa ninggalin aku sama mama pas umur aku lima tahun, dia ngusir aku sama mama, habis itu dia nikah sama selingkuhannya. Aku sama mama dibuang, Al. Mama yang ngehidupin aku susah payah, bahkan kami gak punya rumah waktu itu. Sampai akhirnya mama memiliki butik sendiri hasil jerih payahnya sampai bisa sukses kayak sekarang, aku cuman keinget papa, keinget gimana kejamnya dia, Al." ujar Erland dengan sorot mata mencekam, ia mengepal tangannya kuat.
"Land," gumam Kaysha sambil menepuk pelan bahu Erland.
"Salah gak, Al. Kalau aku balas dendam ke papa?" Erland menyorot mata Kaysha, gadis itu terdiam sejenak.
"Land, menurut aku kamu gak usah balas dendam kayak gitu, lagipula kalian sudah punya hidup masing-masing. Hidup kamu juga sudah lebih baik sekarang, kan? Lebih baiknya kamu fokus untuk bisa sukses, bahagiain mama kamu."
"Gak semudah itu buat bisa ngilangin rasa benci aku ke papa, Al." ucap Erland, bibirnya bergetar.
"Tenangin diri kamu dulu, Land."
"Aku selalu ngerasa tenang kalau didekat kamu, Aline." balas Erland, ia tersenyum ke arah Kaysha, gadis itu membalasnya serupa.
"Aku sayang sama kamu, Al" Erland memegang tangan Kaysha, gadis itu melepasnya cepat.
"Maaf Erland, tapi rasa sayang aku cuma buat orang lain. Aku cuma nganggap kamu temen,"
"Terserah kamu mau nganggap aku temen, aku bakal tetep nganggap kamu pacar aku, eh mungkin lebih cocok calon istri, deh."
"Aku udah punya pacar, Land."
"Kalau kamu jodoh aku, pacar kamu bisa apa?"
"Pacar aku bisa bunuh kamu!" ujar Kaysha seraya menempelkan telunjuknya di dahi Erland.
"Yahh gampang, sebelum dia ngebunuh aku, aku bakal bunuh dia lebih dulu."
"Erland, maksud kamu apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
VenArthery X - (On Going)
JugendliteraturIni bukan kisah cinta remaja yang berstatus most wanted di sekolahnya, bukan kisah cinta si badboy dan si goodgirl, ataupun perjodohan dengan seorang Ceo tampan dan kaya raya yang menjadi impian para halu-ers :v Namun ini adalah kisah seorang Arth...