28 | Sedikit Lega

31 3 0
                                    

"Aku janji, gak bakal ninggalin kamu, sayang," balas Erland dengan memperjelas kata terakhir, matanya terfokus pada cowok yang masih setia berdiri didepan pintu, yang memandangi mereka dengan tatapan kecewa.

"Kaysha," panggil cowok itu pelan, Kaysha yang mendengar langsung melepas pelukan Erland perlahan lalu memutar badannya ke arah suara.

"Ar-- Arther...."

"Gak usah perduliin dia, kondisi kamu masih belum stabil," sahut Erland membuat gadis itu mengalihkan fokusnya pada Erland dihadapannya.

"Hm, iyaa.." gumam gadis itu pelan berusaha menahan nyeri yang sedari tadi menyengatnya.

Sementara disisi lain, Artheryx berjalan dengan penuh amarah serta sakit hati yang kian membara. Arghh, rasanya cowok yang bersama Kaysha-nya itu ingin ia lenyapkan saja, bisa-bisanya ia memeluk tubuh Kaysha. Siapa sebenarnya dia?
Namun Artheryx juga tak dapat menyalahkan Kaysha sepenuhnya, gadis itu tak salah, ini semua memang berawal dari dirinya sendiri. Dan Artheryx menyadari itu.

Artheryx duduk di pelataran taman rumah sakit, ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan seraya mendengus kesal. Pemandangan tadi terus saja mengusik pikirannya, dengan keberanian yang coba ia kumpulkan kembali, Artheryx kembali melangkah ke ruangan dimana Kaysha dirawat. Ia harus memperbaiki hubungannya, dan meminta maaf tentunya.

"Arther, kamu disini Nak," tegur Anna mendapati Artheryx berada didepan kamar dimana Kaysha dirawat.

"Eh iya Tante, mau jengukin Kaysha," balas Artheryx dengan senyum manisnya, walau hatinya kini sangat-sangat Ambyarrr.

"Langsung masuk aja Nak, didalam juga ada Erland teman sekolahnya Aline," ucap Anna mencoba tersenyum, walau Artheryx tau, Anna juga tak kalah Ambyar dengan dirinya.

Baru saja Artheryx ingin beranjak masuk, langkahnya ia urungkan ketika mendengar Anna sudah terisak di tempatnya. Dengan cepat Artheryx meraih tubuh lemah calom mertuanya itu, membawanya duduk di kursi tunggu.

"Tante kenapa?" tanya Artheryx, Anna menghapus air matanya cepat. Mencoba tersenyum walau terlihat sangat menyakitkan.

"Tante cuma takut Aline..." Anna menjeda ucapannya lalu kembali terisak.

"Tante percaya, Kaysha gak akan kenapa-napa, Kaysha bakal sembuh."

"Tapi tante gak bisa lihat Aline terus-terusan sakit seperti ini, sudah cukup dia merasakan semuanya. Berapa tahun dia berjuang. Tante takut, tante gak kuat," ucap Anna disela isakannya. Artheryx tau betul bagaimana rasanya berada di posisi mama Anna sekarang, bagaimana pengorbanannya, perjuangannya untuk mempertahankan hidup Kaysha.

"Arther ngerti tante. Tapi Kaysha bakal tambah sakit kalau liat tante sedih kayak gini, tante harus kuatin diri, percaya sama Tuhan." Anna menghapus air matanya pelan dengan telapak tangan.

"Makasih Nak Arther,"

Artheryx tersenyum singkat lalu pamit masuk ke ruangan Kaysha.

*Ceklek

Suara pintu terbuka membuat Kaysha juga Erland yang tengah duduk di sofa sontak berbalik, mendapati Artheryx yang kini berjalan mendekat ke arah Kaysha. Erland yang semula bersandar lalu memperbaiki duduknya dengan terus memperhatikan setiap langkah dari Artheryx yang kian mendekat.

Kaysha tersenyum singkat, begitu pula Artheryx. Ia meraih tangan Kaysha, menggenggamnya erat.

"Kay, aku disini mau minta maaf soal..."

"Gak ada yang perlu di maafin, Ther," potong Kaysha, Artheryx menatap mata itu, mata yang begitu sejuk.

"Tapi Kay, ini semua salah aku."

VenArthery X - (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang