13 || Kecewa

58 8 0
                                    

Kaysha sibuk memainkan biolanya, didepannya sudah ada Erland yang juga sibuk memperhatikan gadis itu, Kaysha mulai membiasakan diri pada sosok Erland. Tapi hanya sebatas teman, dihatinya masih bertengger sosok Artheryx yang beberapa hari ini tidak pernah mengabarinya.

"Good!! Keren!!" Erland bertepuk tangan ketika Kaysha menyelesaikan permainannya.

"Makasih" balas Kaysha seraya tersenyum.

"Habis ini kamu mau apa?"

"Mau pulang," Kaysha bangkit dari duduknya, disusul Erland. Entah kenapa, Erland terlihat lebih tenang sekarang, dimana jiwa bar-bar cowok itu?, semudah itukah Kaysha merubahnya?

"Aku anterin, mau?"

"Makasih, udah ada supir aku kok yang bakal jemput, kamu pulang aja." ujar Kaysha menolak, mereka masih terus berjalan menuju gerbang sekolah. Sekolah sudah lumayan sepi, hanya tinggal beberapa siswa yang terlihat masih berlalu lalang.

"Kalau gitu, aku temenin kamu sampai sopir kamu datang, gimana?" tawar Erland, Kaysha mengiyakan. Gadis itu juga heran kenapa mang Udin terlambat menjemputnya, mereka berdua kini berada di halte sekolah.

"Aline, entar sore kita jalan-jalan, mau?" Erland buka bicara, namun Kaysha masih sibuk dengan ponselnya. Bahkan gadis itu tidak mendengar sama sekali ajakan Erland, Kaysha mendengus kesal melihat kontak bertuliskan Artheryx, bahkan cowok itu tak pernah mengirim pesan. Dimana Arther?

"Al, Aline?" ucap Erland lagi, Kaysha gelagapan.

"Ha? Apa tadi? Maaf Land, aku habis chat mang Udin,"

"Entar sore kita jalan-jalan, mau gak?" Erland menaikkan dua alisnya, sebenarnya Kaysha ingin jika yang mengatakan itu adalah Artheryx, gadis itu mengangguk pelan.

"Boleh,"

"Ok, nanti aku jemput." Erland memasang senyumnya, manis sekali. Saking manisnya, bisa buat orang diabetes seketika, awokwkwkw.

Kaysha melirik ke arloji yang melingkar di tangannya, sudah hampir jam satu siang, namun mang Udin belum juga menampakkan batangnya, batang hidung maksudnya.

Kaysha berbalik ke arah Erland, cowok itu sibuk memainkan game online pri payer. Kaysha tau, Erland juga sudah mulai jenuh menunggu. Kaysha tidak enak sekarang.

"Erland, kamu pulang duluan aja. Kamu pasti capek nunggu kan? Mang Udin paling bentar lagi nyampe," ucap Kaysha, Erland langsung menjauhkan ponselnya tanpa memperdulikan pri payernya yang hampir saja booyah.

"Aku bakal tetep temenin kamu disini, tenang aja. Asal sama kamu, sih, aku siap." Syukurlah Erland hanya mengatakan itu pada Kaysha, jika dihadapan para fansnya, niscaya akan terjadi kesurupan massal. Ini Erland loh, cowok dingin nan tampan yang terkenal cuek bin jutek dikalangan para wanita justru mengejar cinta Kaysha, cewek yang hanya menganggapnya seorang teman. Tapi, bukan Erland namanya jika ia tidak dapat menaklukkan hati wanita.

"Coba telepon," lanjut Erland, Kaysha kembali menyalakan ponselnya lalu menelpon kontak mang Udin.

"Halo, mang Udin dimana sekarang? Kaysha udah pulang dari tadi," ucap Kaysha setelah telponnya tersambung.

"Maaf non, mobilnya tadi mogok. Jadi mamang bawa ke bengkel dulu, non Aline masih bisa nunggu kan?"

Tanpa permisi, Erland mengambil alih ponsel Kaysha.

"Aline nanti baliknya sama saya pak. Kasian, udah dari tadi nungguin, panas-panasan lagi. Tenang, saya orang baik kok pak. Gak bakalan nyulik, walau mukanya sih emang minta diculik, haha." Erland tertawa renyah, Kaysha hanya menatap dengan ekspresi yang sulit ditebak.

VenArthery X - (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang