7 || Pertemuan

81 17 4
                                    

"Kaysha?" batin Artheryx, ia terus menatap gadis di atas panggung itu. Jantungnya tak dapat ia kendalikan sekarang.

"Gue berharap lo bener-bener Kaysha nya gue," Artheryx tersenyum sendu.

Setelah menutup aksinya dan dihujani sorak tepuk tangan, duta perwakilan Sma Pamungkas itu turun dari panggung menuju ke arah guru pembimbingnya, Artheryx terus saja memperhatikan gadis itu. Ingin rasanya Artheryx menemuinya lalu meminta gadis itu menjelaskan siapa dirinya. Namun tidak sekarang, Artheryx membutuhkan waktu yang tepat.

Dari kejauhan, Artheryx terus memperhatikan gadis itu. Terlihat ia sedang bertanya pada Maemunah, setelahnya gadis itu terlihat berterimakasih lalu beranjak pergi. Ia seperti sedang mencari-cari sesuatu,dan benar saja, gadis itu ke arah pintu bertuliskan TOILET WANITA.

Cukup lama Artheryx menunggu dibalik tiang, melihat gadis itu keluar dari toilet, Artheryx mempercepat langkah menuju gadis yang ia yakini sebagai bidadari cantiknya.

"Etsss mau kemana sih lo?, kayaknya ada yang lo sembunyiin," tanya Bagas curiga, ia menarik ujung jas Artheryx , membuat lelaki itu tertahan. Artheryx berbalik menatap sahabatnya yang telah memasang ekspresi heran.

Ada yang tau sejak kapan Bagas disana? :v

"Lo kayak maling tau gak, ngintip-ngintip gak jelas. Sejak kapan lo beralih profesi jadi cctv toilet cewek?" tanya Bagas yang kepo nya setara dengan ibu-ibu penggosip +62 .  Bagas memang tipikal cowok yang tak bisa tinggal diam jika ada sesuatu yang mencurigakan, terlebih menyangkut Ilham dan Artheryx .

"Ganggu aja lo!" gertak Artheryx lalu kembali melihat ke arah gadis itu berdiri, kosong. Artheryx geram sendiri pada Bagas, ingin rasanya memutilasi sahabatnya itu detik ini juga.

"Emang ada apa,sih?" Bagas mengikuti jejak pandang Artheryx, detik kemudian Artheryx melepas paksa lengan Bagas yang telah terpaut pada lengannya.

"Astagfirullah, maapkeun.. Gak sengaja bossque. Nasib kelamaan jomblo, butuh kehangatan hehe.." cengir Bagas seraya mengusap-usap lengannya.

"Najis bangkeee!!" caci Artheryx, lalu melanjutkan tugasnya yang tertunda akibat si sempak miper yang kaga ada akhlak emang.

"Nape sih tu bocah?. Perasaan gue ditinggal mulu, hmmm, setidaknya Bagas yang lucu dan imut ini kagak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, sad anjirrr," monolognya

"Miris banget hidup gue,"

Artheryx berdiri tak jauh dari toilet wanita, matanya terus mencari gadis itu. Ia pun tak lupa menyumpah serapahi Bagas yang telah menggagalkan aksinya, hingga saat Artheryx berbalik, tubuhnya bertabrakan dengan sosok gadis yang sejak tadi ia cari.

"Ehh sorry" kata gadis itu, Artheryx menatapnya dalam seolah ada sesuatu yang menggejolak di dadanya.

"Hmm aku gak sengaja, kalau gitu aku kesana dulu" lanjut gadis itu seraya tersenyum, senyum yang selalu menghangatkan Artheryx.

"Kaysha" ucap Artheryx seketika memberhentikan langkah gadis itu, sama seperti Artheryx, gadis bernama Kaysha Ratheline itu sempat terdiam beberapa detik sebelum berbalik menatap Artheryx.

Kaysha tak akan lupa, sosok Artheryx kecil yang memanggilnya dengan nama itu.

"Kamu Kaysha kan? Kaysha yang ninggalin aku enam tahun lalu" Artheryx menatap Kaysha dengan rindu, seketika air mata Kaysha meleleh.

"Arther?" balas Kaysha sendu, nada suaranya melemah

"Artheryx Vanega Hildrick"

Kaysha memeluk tubuh kekar Artheryx, meluapkan segala rindunya.  Artheryx membalas pelukan Kaysha, cowok itu tak dapat membohongi dirinya. Ia sangat merindukan gadis ini, sangat!

VenArthery X - (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang