26 |💙Pulang Bareng💙

380 79 14
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Assalamu'alaikum, Semua!

Alhamdulillah, yuhuu update nih.

Bintang yang dipojokan minta diklik tuh.

Ramein juga komennya ya.

-Happy Reading-

💙💙💙

Tanpa terasa tujuh hari telah berlalu dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa terasa tujuh hari telah berlalu dengan cepat.

"Nggak bisa pulang bareng lagi ya, Syif?" tanya Aurel.

"Iya nggak bisa, gue mau ke ruang guru lagi, hari ini pengumuman siapa yang kepillih soalnya."

"Yaudah baik-baik ya, bubay Cipa!"

Suasana kantor sangat tenang, hanya tinggal segelintir guru yang tersisa, sedangkan yang lain sudah pulang bersama murid-murid.

Setelah melewati beberapa meja, terlihatlah sosok guru Matematikanya.

Syifa menelan salivanya dengan susah payah, ia tak terlalu berharap untuk terpilih sebenarnya. Tapi, setidaknya ia sudah berusaha yang terbaik saat mengerjakan tes seleksi kemarin.

"Permisi, Miss."

"Oh, Syifa. Tunggu bentar ya. duduk dulu," ujar Miss Sinta.

"Maaf ya Syifa. Kamu—"

Ah, sudah Syifa duga ia tak beruntung kali ini. "Iya, nggak pa-pa, Miss. Pasti banyak yang lebih pinter dari saya."

"Maaf, mulai besok kamu harus ikut bimbingan sama saya sehabis sekolah. Jadi nggak bisa nongki sama temen-temen kamu."

"Eh? Jadi saya kepilih? Beneran?" Syifa tak percaya apa yang barusan ia dengar.

"Makanya, kalau gurunya ngomong itu didengerin dulu sampai selesai dong!"

Guru Matematikanya ini memang kelewat gaul, gaya ngomongnya nggak kalah sama anak muda zaman sekarang.

"Hehe, maaf Miss." Syifa merasa bersalah tak sopan menyela pembicaraan gurunya.

Gadis itu keluar dari ruang guru dengan persasaan campur aduk. Antara senang dan khawatir, jikalau ia akan mengecewakan sekolah nantinya.

"Fa!" Mendengar namanya dipanggil, Syifa menoleh ke belakang. Ada Kevin yang sudah menggendong tasnya di punggung, sama sepertinya Kevin juga dipanggil ke ruang guru.

"Ada apa, Vin?" tanya Syifa heran.

"Lo kepilih nggak?"

"Iya, alhamdulillah."

Hijab in School [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang