Hijab in School [END]✔

30|💙️Badboy vs Goodboy💙

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

💙💙💙

"Membaca buku dan menyaksikan tontonan yang baik, berarti memberi makan rohani yang baik pula."

Matahari mulai naik. Suasana sekolah di pagi hari mulai ramai oleh para siswa yang berdatangan.

Semenjak tak duduk semeja, Aurel jadi sering menyusul Syifa di bangku milik Seli. Dan baru kembali ke bangkunya setelah bel masuk berbunyi.

"Mata lo kenapa, Rel? Habis nangis ya?" tebak Syifa.

"Iya, semalam," balas Aurel singkat.

"Kenapa?" tanya Syifa. "Putus? Alhamdulillah!" soraknya.

Ia bukannya bermaksud bahagia di atas penderitaan orang lain, hanya saja ia senang jika seandainya Aurel jauh dari maksiat. Just it.

"Bukan dih, amit-amit. Gara-gara nonton drakor tahu. Habis chat-an Mas Pacar, gue nggak bisa tidur, jadi gue lanjut nonton tuh drama lagi."

Syifa bergidik, seketika merasa terkena syndrom uwuphobia.

"Si Suudzon sama si Jukyung itu, bukan?" Syifa mencoba mengingat nama tokoh di drama, tapi sepertinya hal itu tidak masuk ke dalam long-term memory otaknya.

"Suudzon teh saha? Seo-joon, Ncip!Lo kan udah nonton beberapa episode waktu nginep di rumah gue, masa nggak tau namanya, gimana sih!"

"Ya, maap. Namanya juga lupa, nggak inget lah." Syifa cengengesan.

Sebenarnya itu drakor lama, hanya saja mereka baru sempat menontonnya akhir-akhir ini.

"Tapi gue nggak mau nonton lanjutannya ah," seloroh Syifa.

"Kenapa?"

"Ada adegan kiss-nya 'kan? Nanti mata gue ternoda."

"Ah, sok suci lo Cip!" cibir Aurel.

"Biarin, daripada sok kotor?" balas Syifa kalem, membuat Aurel tak bisa membalasnya.

"Iya-iya. Mana gue kena second lead syndrom lagi," lontar Aurel.

"Haha sama, tapi kali ini gue di tim Suho. Soalnya si Sojun 'kan bad boy."

"Bad boy lebih menggoda!" ujar Aurel tak mau kalah.

"Katanya banyak cewek yang suka bad boy. Ya udah, yang good boy buat gue aja." Syifa tersenyum penuh kemenangan.

"Kalo menurut gue nggak gitu, mereka tuh sukanya sama cowok ganteng, tapi kebetulan aja bad. Coba kalo jelek kayak preman di pasar, nggak bakalan mereka tergila-gila kayak gitu."