29| 💙Rumah Teman💙

317 64 6
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّد

Jangan lupa vote🌟
Jangan lupa komen
Dan jangan lupa bahagia
.
.

"Awalnya malu-malu, kedua kalinya udah agak berani, seterusnya udah dianggep kayak rumah sendiri."

[Hari ini capek banget, secapek temen gue perjuangin doinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Hari ini capek banget, secapek temen gue perjuangin doinya.]

Aurel cekikikan membaca status WhastApp Bayu. Entah di mana yang lucu, selera humornya memang anjlok. Karena ia menduga yang dimaksud Bayu adalah Kevin dan Syifa. Ia segera berhenti tertawa saat melihat sosok yang tak asing memasuki sekolahnya.

Netra Aurel terbelalak menjumpai punggung tegap di depannya. "Kak Yusuf?"

Ia berlari ke arah pacarnya itu. "Kenapa bisa sampai di sini? Kakak kangen sama aku, ya?" ucap Aurel tersipu malu.

Yusuf mengulas senyum tipis.  "Mau ketemu Syifa, bisa tolong panggilin?"

Meski begitu singkat, lengkungan manis itu tetap berhasil membuat hati Aurel meleyot.

Aurel mengangguk cepat, lalu masuk ke dalam kelas mencari teman sebangkunya yang dulu.

💙💙💙

"Ada apa, Bang?" tanya Syifa keluar dari kelas. "Kok sampai nyamperin ke sekolah?"

Yusuf menggaruk tengkuknya. "Habisnya, kamu ditelpon nggak diangkat."

"Ya 'kan Syifa lagi sekolah, lagi pelajaran tadi tuh." Syifa tersenyum nakal. "Btw, Abang tadi ketemu Kak Caca, nggak?

"Enggak, emangnya dia ada di sini?" Dahi Yusuf membentuk lipatan tipis.

Syifa mengangguk. "Iya, jadi guru sementara, Kak Caca lagi KKN. Aku lupa cerita ya?"

"Dia ngajar apa?"

"Kimia. Itu orangnya!" tunjuk Syifa pada seorang wanita muda di depan ruang tata usaha.

💙💙💙

"Akhirnya pulang juga, gue mau cepet-cepet mabar nih," teriak Bayu setelah bel terakhir berbunyi tiga kali.

"Lo jadi main ke rumah gue, 'kan?" tanya Aurel antusias meminta kejelasan dari Syifa—supaya tak seperti doi yang suka nggak jelas.

"Jadi, dong!" sahut Syifa penuh semangat. "Oh iya, Rel. Kalo misalkan nanti malem gue sekalian nginep di rumah lo, gimana?"

"Boleh, boleh banget!" girang Aurel. "Tapi, kakak lo gimana? Sendirian di rumah dong."

Hijab in School [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang