27|💙Telat Sekolah💙

331 68 10
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

"Katanya, nggak ada kata terlambat untuk belajar. Tapi, kalo kita telat sekolah, tetep aja dihukum."

💙💙💙

Gerbang besi warna hitam tinggi dengan gapura bertuliskan SMA CAKRAWALA itu telah ditutup.

Mirip seperti rumus, telat sama dengan dihukum.

Tadi, pagi-pagi sekali Somad-- salah satu teman yang menjengguk Yusuf di RS, datang ke rumah untuk mengajak Yusuf ke berangkat kampus. Di khawatirkan Yusuf juga lupa tentang kampus mereka.

Yusuf meninggalkan dua lembar uang sepuluh ribu dia atas meja makan beserta sebuah sticky note dengan tulisan ceker ayam, benar-benar tulisan calon dokter.

Abang udah pesenin ojol, tunggu aja ya! :)

Sudah hampir lima belas menit Syifa menunggu di depan rumah. Tapi, ojek online yang Yusuf maksud belum datang.

"Ayo naik!" seru seseorang yang tiba-tiba menghentikan motornya di depan pagar putih rumah Syifa.

Orang itu menaikkan kaca helmnya sehingga menampakkan wajahnya. "Cepetan! Mau telat?!"

Kevin?

Kenapa dia?

Jadi, maksud Bang Yusuf.... Dia?

"Ayo buruan!" gertak Kevin di luar pagar rumah Syifa, menaiki motor ninja atau apalah itu namanya Syifa tak tahu.

"Gue naik angkot aja!" putus Syifa.

"Udah kagak angkot, ini tuh jam tujuh kurang 20 menit, lo mau telat?"

"Ya, enggak!"

Masalahnya, SMA Cakrawala itu bel masuknya dimulai jam tujuh kurang lima belas menit tak seperti SMA lainnya yang masuk tepat pukul tujuh.

"Ya kalo gitu, ayo naik! Atau mau gua tinggal?"

"Tapi masalahnya, jok motor lo itu kayak seluncuran anak TK, nanti pasti gue merosot, terus nempel-nempel sama lo!" protes Syifa. 

"Apanya yang nempel sih? 'Kan ada tas!" sengit Kevin tak mau kalah.

Dari pengalamannya diantar pulang kemarin, terjadi hal seperti itu, apalagi saat mendadak Kevin mengerem motornya karena ada kucing lewat.

"Kenapa lo nggak bawa mobil aja sih!" geram Syifa, setidaknya jika bawa mobil mereka tak akan terlalu kentara jika berangkat sekolah bersama.

"Jam segini kalo mau pake mobil pasti macet, ayo buruan naik!" ucap Kevin mulai emosi.

Syifa akhirnya menaiki motor Kevin. Sedikit mengangkat rok seragamnya, beruntungnya Syifa memakai celana hitam panjang di balik rok abu-abunya dan menaruh tasnya di tengah sebagai pembatas.

Sesaat setelah Syifa menaiki jok motor, cowok itu menggendarai motor dengan kecepatan ala pembalap di motor GP di TV.

Kevin membawanya melewati gang-gang sempit yang belum pernah Syifa lewati sebelumnya, katanya jalan pintas.

Selama perjalanan Syifa terus bersalawat serta berdoa agar tidak terlambat dan agar nyawanya selamat.

Namun, tetap saja. Pada akhirnya, mereka terlambat, gerbang sudah ditutup.

Hijab in School [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang