35|💙️ Ada yang aneh💙

293 74 6
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ


📝 Baca basmalah dan salawat di atas dulu, habis itu klik 🌟 di pojok kiri bawah. Komen juga dong, biar rame 🥰

📝Ambil baiknya buang jauh buruknya ya gaess

📝Ambil baiknya buang jauh buruknya ya gaess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💙💙💙

Aurel sedari tadi sibuk bermain gawai. Dia kelihatan sangat cemas.

"Kenapa sih lo? Akhir-akhir ini lo aneh banget," cerca Syifa.

"Eh?" Aurel kaget. "Masa sih? Enggak gue biasa aja. Lomba lo kemarin gimana?"

Syifa berdengkus kesal karena Aurel berusaha mengubah topik. "Alhamdulillah, kemarin lancar, tapi pengumuman pemenangnya masih lama."

Sebenarnya ada sebuah kejadian yang terjadi kemarin saat Syifa berangkat lomba. Akan tetapi Aurel menyembunyikannya dari Syifa. Kejadian itulah yang menjadi alasan Aurel gelisah.

💙💙💙

"Kamu marah sama aku?" tanya Yusuf berhati-hati. Aurel tak menjawab, hanya suara kunyahan es batu, yang malah membuat Yusuf merasa ngilu.

"Nggak baik tahu, kalo jadi kebiasaan ngunyah es batu," ujar Yusuf lembut.

"Kak, aku mau pulang," ujar Aurel dingin.

"Sekarang?" tanya Yusuf.

"Nanti, Kak, kalo Upin-Ipin lulus TK," sarkas Aurel.

"Tapi, ini makanannya belum habis, lho," papar Yusuf menunjukkan pesanan mereka yang baru datang tiga menit yang lalu. "Sayang 'kan, kalo nggak dimakan."

"Sekarang, ya, sekarang!" kelit Aurel bersikap kekanak-kanakan.

Yusuf kehilangan kesabaran, sedari tadi dia sudah manahan emosinya. "Kenapa, sih? Ada apa? Aku punya salah sama kamu?"

Aurel melengoskan wajahnya, sama sekali tak mau menatap Yusuf yang sialnya berwajah tampan.

"Ayo, ngomong! Punya mulut, 'kan?" desak Yusuf.

Aurel mendelik. "Kakak kasar!"

"Kamu yang childish! Udah dibela-belain datang ke sini, kamunya malah kayak gitu. Mau kamu apa? Hah?"

"Kakak, nggak bakal ngerti!" Aurel bangkit, berlari meninggal food court menuju eskalator mall.

Yusuf mengacak rambutnya kasar. Tak habis pikir dengan gadis tadi.

Hijab in School [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang