END|💙 Garis Takdir 💙

978 90 51
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

"Ingatlah, takdir Allah lebih baik daripada harapan dan rencanamu."

💙💙💙

"Sudah siap?"

Kevin mengangguk mantap. Tak terlihat ada keraguan dalam niatnya meski merasa gugup.

"Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan dan kawinkan adik kandung saya Syifa Fatimah binti Almarhum Hasan Ali kepada engkau dengan mas kawin logam mulia 23 gram dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Syifa Fatimah binti Almarhum Hasan Ali dengan maskawin tersebut tunai."

Kalimat utuh itu akhirnya ia ucapkan dengan lancar dalam satu tarikan nafas.

SAH. Semua saksi heboh mengucap kata itu.

"Alhamdulillah." Mereka lalu mengusap muka dengan kedua tangan.

💙💙💙

Hari ini seakan menjadi hari yang sangat bahagia dalam hidup Syifa.

Dia, yang selalu ada dalam doa. Saat ini telah selesai duduk berhadapan dan berjabat tangan dengan kakaknya, untuk mengucapkan akad nikah.

Ingin sekali menangis, tapi sebuah tangis bahagia. Kalau saja bedak setebal 10 cm itu tidak terpoles di wajahnya. Haha, 10 cm itu terlalu hiperbolis.

Syifa pandangi wajah, seseorang yang telah merawat serta menyayanginya. Setelah wafatnya, Ayah dan Bunda. Kakak, dia sekarang sudah jadi dokter seperti sang ayah.

Dan ditambah imamnya juga seorang dokter. Kevin lulus dalam waktu 4 tahun, ditambah masa koas dan intership.

Syifa sudah bekerja menjadi guru matematika magang di salah satu SMP dan mengajar les privat juga.

Syifa juga telah menyelesaikan novel yang ketiga dan sedang dalam proses penerbitan.

Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban? Maka nikmat Tuhamnu yang mana yang kamu dustakan? Ah, ia sangat bahagia.

Sebuah mahkota tersemat di atas kepalanya yang terbalut hijab dan bunga-bunga yang telah terangkai sedemikian rupa. Mereka menikah dengan adat Jawa.

Gaun putih panjang nan indah ini, begitu terasa berat saat ia kenakan. Membuat kakinya jadi tak terlihat, sehingga perlu diangkat saat dia berjalan ke arah sang imam yang baru saja selesai ijab qobul.

Di sana, ada Kevin yang telah menunggu untuk memasang sebuah cincin. Syifa sama sekali tak bisa menahan senyumnya.

Setelah lingkaran kecil itu tersemat di jarinya, untuk pertama kalinya, Syifa mencium punggung tangan pasangan halalnya, dilanjutkan oleh Kevin yang mencium kening Syifa.

💙💙💙

Dulu, saat sedang ada reuni SMA, teman-teman mereka bilang semoga Kaf dan Fa berjodoh, keduanya hanya tertawa dan seolah menganggapnya candaan.

Tapi percayalah, masing-masing mereka mengatakan amin paling serius dalam hatinya.

Dan sekarang amin itu terkabul.

Mereka hanya berharap pada Allah, semoga selalu dijadikan keluarga yang sakinah, mawardah, wa rahmah.

Sampai masanya nanti, mereka akan merasakan bahwa bahasa terindah dari rindu adalah ...

Hijab in School [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang