38 |💙 Waktu yang salah 💙

292 64 16
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّد

"Perasaan laksana hujan, tak pernah datang dengan maksud jahat. Keadaan dan waktulah yang membuat kita terkadang membencinya."

-Fiersa Besari-

💙💙💙

"Mungkinkah kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah?"

-Syifa Fatimah-

💙💙💙

Mendung hitam asik bergelantungan di layar langit malam.

Gumpalan awan itu seakan sudah tak sanggup menahan air dan menumpahkannya pada bumi. Tak lama kemudian itu terjadi.

Masih di malam yang sama, selain Kevin yang patah hati. Seorang gadis juga ikut merasa galau di bawah atap yang berbeda.

Kalau aku bisa, aku ingin jadi soal matematika, yang selalu engkau cari jawabannya :)

Dahi Syifa berkerut, ia menemukan untaian kata-kata itu dalam buku paket matematikanya.

Bentuk tulisannya bukan tulisan Aurel seperti yang ada di buku diary-nya. Tapi seingatnya tak ada yang meminjam bukunya kecuali Aurel. Atau dirinya melupakan sesuatu?

Nggak mungkin Kevin yang nulis, 'kan?

Syifa segera menepis angannya.

Dalam sapuan gerimis hujan, panorama dari balik jendela kamarnya terlihat sedikit samar.

Ribuan bulir air itu berubah menjadi hujan deras, diiringi beberapa cahaya halilintar dan di susul suara guntur.

Pohon-pohon di halaman serta jalanan bergoyang-goyang seakan ingin roboh karena angin muson yang bertiup kencang.

Langit semakin gelap dan udara dingin. Tapi Syifa hanya terdiam dengan pikiran yang melayang ke mana-mana.

"Gue suka sama lo!"

Satu kalimat itu masih tergiang-ngiang.

Gadis itu menangkupkan dua tangan pada wajahnya terasa memanas, teringat bahwa ia mendengarnya keluar dari mulut Kevin.

Terjadi konflik antara akal dan perasaannya.

Otaknya mengatakan: Aku ingin pacaran, ingin uwu kayak banyak orang.

Tapi hatinya bilang : Apa kau ingin bahagia dalam dosa?

Pacaran nggak ngapa-ngapain?

Beberapa orang berpendapat bahwa pacaran sah-sah saja, selama bisa menjaga diri.

Yakin?

Kita ini manusia biasa yang imannya terkadang naik-turun. Sementara setan selalu saja curi-curi kesempatan untuk menjerumuskan kita dalam perbuatan dosa.

Hijab in School [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang