💙️ Yang Dekat 💙

1.8K 296 38
                                    

Dongeng Cinderela kalian pasti udah tahu tempe sambel pete?

Seratus!

Yang ceritanya Cinderela samperin Pangeran buat balikin sepatu kaca, mirip kejadian yang tadi Syifa alami.

"Tapi, kan aku bukan Cinderela," ralat Syifa.

"Di cerita Cinderela, dia itu temenan sama tikus. Kalo Syifa sih baru lihat tikus di dapur rumah bakal teriak, sampai-sampai Bang Yusuf kira ada maling, hehe..." Syifa bermonolog.

Ia masih sibuk membandingkan dirinya dengan sosok Cinderela.

Berbaring di atas tempat tidur sambil mengingat kejadian yang membuat nyawa hampir terancam.

Flashback

"AWASSS!!!" terdengar suara orang-orang berteriak tadi.

Seseorang menarik lengan Syifa hingga jatuh.

"BRAKK... aduh sakit!" kata Syifa kesakitan.

Hampir saja Syifa terserempet mobil sedan putih yang melaju dengan kecepatan rata-rata. Membuat Syifa masih syok.

Seseorang bangkit dan berdiri sambil menawarkan bantuan pada Syifa untuk berdiri.

"Makasih, aku bisa sendiri kok," Syifa pun bangkit.

Alfa mendengus kasar, "Lain kali bila nak sebrang jalan elok-elok! tengok kanan-kiri. Tak payah nak lari macam tadi!"

Syifa kembali berterimakasih pada Alfa. Setelah membantu menemukan sepatunya, sekarang malah menyelamatkan nyawanya.
"Iya, sekali lagi makasih ya!"

"Jom!" Alfa menggandeng tangan Syifa menyebrangi jalan.Dan Syifa hanya mampu mengikuti Alfa yang menyeret tangannya.

"Alfa... tolong lepasin!" ucap Syifa setelah sadar mereka telah sampai di depan gerbang sekolah.

"Oh,sorry." Ujar Alfa melepaskan genggaman tangannya.

Tapi kemudian berkata pada Syifa, "Jangan cuma berterimakasih dengan saye,aku ni jadi perantara je. Berterimakasihlah pada Allah,sebab Dia lah yang selamatkan kau."

Lalu melangkah pergi mendahului Syifa sampai di kelas mereka.

"Alhamdullilah ya Allah, engkau telah selamatkan hamba dengan mengirimkan seseorang untuk menolongku." Dan segera menyusul ke kelas.

Flash off

 💙💙💙

Syifa menunggu kakaknya pulang sambil mengerjakan PR Fisika daripada terus-terusan mengingat kejadian tadi. Kakaknya sedang ada mata kuliah malam. Yah ,hal itu lumrah bagi mahasiswa kedokteran.

"Tok, tok, tok." Suara pintu di ketuk.

"Assalamu'alaikum!" Itu pasti kakaknya.

"Wa'alaikumussalam, tunggu sebentar!"

Syifa meninggalkan bukunya bergegas membukakan pintu.

"Lagi ngapain tadi?" Tanya Yusuf sambil meletakan jaketnya di gantungan.

"Lagi belajar dong, biar pinter kayak Abang!"

Yusuf terkekeh mendengarnya. "Buatin teh anget dong, nanti Abang temenin deh belajarnya,biar tambah pinter." Rayunya.

Syifa menautkan jari telunjuk dan jempol simbol kata "Oke" dan Syifa melangkah pergi ke dapur.

Tak lama kemudian, ia kembali dengan membawa segelas teh, camilan, dan segelas susu coklat untuk dirinya sendiri.

"Abang, kalo Ayah sama Bunda masih hidup, kira-kira mereka mau punya mantu yang deket apa yang jauh ya Bang?" Tanya Syifa tiba-tiba.

"Kenapa tanya gitu?"

"Cuma iseng aja kok." Jawab Syifa sambil tersenyum.

Yusuf bicara dalam hati. Apa ini kode Syifa buat dirinya atau jangan-jangan adek satu-satunya ini lagi terkena virus merah jambu?

"Yang deket," jawab Yusuf singkat.

"Ohh..." Terdengar nada kecewa dari Syifa.

Yusuf mendengus geli, yakin kalau adiknya memang sedang jatuh cinta. Dan menduga gebetan Syifa rumahnya jauh.

'Kalo yang deket... Malaysia itu deket apa jauh ya?' Ucap Syifa dalam hati bertanya pada dirinya sendiri.

" Yang deket mana Bang?"

"Yang deket sama Allah."

Deg!

💙💙💙

Hijab in School [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang