41|💙 After Rain💙

307 63 8
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

There's always a rainbow after the rain like there's always a happiness after sadness."

💙💙💙

"Haha, Alfa bisa aja," balas Syifa tersenyum tipis.

"Cie, digombalin Alfa."

Maaf saja, tapi gombal Alfa tak mempan untuknya.

Sekitar 30 menit telah berlalu, awan gelap hilang. Hujan pun mulai reda. Dan sinar matahari kembali masuk melalui cela-cela awan yang putih.

Warna langit selalu berubah.
Setiap manusia punya kehidupan.
Setiap kehidupan punya warna.
Setiap warna punya perbedaan.
Dan itu semua akan dilalui.

"Eh, korang berdua cepat tengok kat langit!" titah Alfa.

"Ada apa?" Syifa mendongak dan menemukan setengah lingkaran berwarna-warni.

"Wah pelangi! Jarang-jarang bisa lihat pelangi di Jakarta, cantik ya, Al!" ungkap Syifa.

Alfa bergumam pelan, "Kau lagi cantik Syifa."

"Kamu suka pelangi nggak, Al?" tanya Syifa pada Alfa, sepertinya tak mendengar gumamam tersebut.

"Suka, tapi aku lebih suka kamu." Alfa ingin mengucapkannya kalimat berbahasa Indonesia tersebut. Tapi ia takut dengan respon yang Syifa berikan.

"Iya, suka juga." Jawaban yang pada akhirnya keluar.

Alfa tak lagi memandang ke atas, tapi menoleh menatap Syifa. Lalu berkata dalam hati, "Menurutku, pelangi terbalik di wajahmu itu lebih indah daripada yang di atas sana. Jadi tetaplah tersenyum, meski aku pergi nantinya."

💙💙💙

Syifa asik sendiri, membaca novel yang tebalnya menyaingi kamus bahasa alien. Seolah menganggap keberadaan Kevin di sampingnya tak ada bedanya dengan makluk astral. Kesimpulannya, seorang Kevin dikacangin.

Syifa masih bertahan membaca novel itu tanpa melirik Kevin sedikit pun.

"Fa?"

"Apa?" judes Syifa.

"Galak amat, Mbak," timpal Kevin diiringi kekeh tawanya.

Kevin duduk di samping gadis itu, tapi Syifa langsung bergeser menjauh.

Wah, gue dikira kuman kali, ya? batin Kevin.

"Kenapa akhir-akhir ini lo ngehindar dari gue?" tanya Kevin pada akhirnya.

"Siapa yang ngehindar?"

"Elo."

"Nggak kok, cuma perasaan lo aja."

"Masa sih? Tapi, lo kayak nggak nyaman gitu sama gua, apa gua udah ngelakuin kesalahan?"

"Pikir aja sendiri."

"Etdah nih bocah. Woi, main ninggalin aja!" Untung nggak waktu pas lagi sayang-sayangnya.

Hijab in School [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang