Warga komplek keber itu gak terlepas dari yang namanya fancy dan classy. Entahlah. Mungkin karna mereka sudah terlalu terbiasa menjadi konglomerat.
Hari ini seperti yang biasa terjadi setiap bulan, ibu - ibu komplek bakal kumpul - kumpul ala sosialita untuk arisan.
Kebetulan yang menang arisan bulan ini adalah mama Seokjin. Maka dari itu rumah mama Seokjin diset sedemikian rupa agar tampak mewah dan indah. Saik bahasa gua.
Meskipun acaranya bertempat dikediaman keluarga Namjin, tak etis kalau mereka datang dengan keadaan mengenaskan.
Iya, maksudnya mereka pada gak mau jalan kaki.
Mobil - mobil mewah dah berjejer rapi didepan rumah mama Seokjin.
Bahkan umi Xiumin yang harusnya tinggal nyebrang supaya sampe ketempat acara, rela ngeluarin mobil BMW-nya.
Iya, beliau nyebrang 5 meter aja kudu naik mobil.
Katanya sih biar totalitas.
"Pak, nanti jemput saya kalo saya udah nelfon ya." Pesan umi Xiumin sebelum sang supir memutar balik dan kembali menyebrang.
"Majikan gua kok malah ketularan gilanya warga komplek." - Supir yang merana.
Didalam udah rame.
Tinggal umi Xiumin sama bunda Luhan doang yang belum dateng.
Pas umi Xiumin nongol, gak lama kemudian bunda Luhan nongol juga dengan setelan hebohnya. Mana pake kacamata hitam segala.
"Jeng, maaf ya telat, tadi macet dijalan. Banyak ayam keliaran sih." Terus bunda Luhan duduk disofa dengan gaya senganya. Iya, beliau duduk tapi mukanya kek muka orang ngajakin gelud gitu.
"Yaudah, hayu kita mulai." Kata mamih Baekhyun sambil ngambil botol isi nama - nama peserta arisan dari dalam tas 69jt miliknya.
Semua pada tegang. Mukanya.
Gausah mikir yang iya - iya kalian.
"Hayu dikocok - kocok." Ucap mommy Iching sambil tepuk tangan ceria.
Hm, ambigu.
"Saha nih euy yang mau ngocok?" Kata mamih Baekhyun, karna beliau tidak suka mengocok botol.
"Kaga ah. Ga asik, masa ngocok botol." Kata bunda Luhan tidak ada akhlak.
"Bacot anyeng sia euy! Sini aing aja yang ngocok." Akhirnya ami Kyungsoo bersedia karna beliau tau bahwa melakukan diskusi disaat seperti ini tidaklah efektif. Ea.
Pas kertas kecilnya keluar, nama mommy Lay lah yang terpampang nyata didepan mata.
Semua pada layu, kecuali mama Seokjin lah.
"Yah, padahal lagi gak bokek." Mommy Iching meratapi nasib.
"Lu kapan bokeknya sih Ching." Kata ami Kyungsoo yang dah kepengen menang arisan biar bisa bayar cicilan panci. G deng. Abi Jongin gitu - gitu walaupun dekil, kumel and the kucel, tapi banyak duit euy.
"Aing pengen menang arisan lagi euy." Kata mama Seokjin bikin ibu - ibu yang lain pengen mengamuk saja.
"Sadar dong, maneh baru aja dapet." Kata umi Xiumin ngegas. Iya, beliau bisa ngegas juga kalo liat yang goblok - goblok.
Setelah acara iri, dengki, dan emosi karna yang menang tidak ingin menang, dan yang kalah kudu terima nasib walau harus dengan hati yang berat. Bahasa gua apaan dah anyeng.
Ya pokoknya setelah acara kocok - mengocok nama, mereka melanjutkan acara dengan kembali ricuh.
Itu geng emak - emak walaupun cuma berenam, tapi ramenya bukan main.
Btw Jungkook lagi ngungsi kerumahnya kembar Renmin. Karna Jungkook tau, kalo dia ada dirumahnya selama acara berlangsung, maka dia bakal jadi babu suruhan sama itu rombongan emak - emak.
Kalian semua yang punya emak tukang arisan pasti tau gimana rasanya.
Lanjut.
Ditengah - tengah acara, tiba - tiba mamih Baekhyun merapatkan dirinya kekumpulan temen - temen arisan beliau.
"Eh jeng, tau gak?"
Kata sakral pembuka dari semua kegiatan pergibahan.
Saiknya, semua ibu - ibu yang tadinya kisruh, mendadak kicep setelah kata sakral tersebut dikumandangkan.
"Temen SMA ku dulu selingkuh sama pembantu rumahnya sendiri." Kata mamih Baekhyun menggebu - gebu.
"Ih, temen SMA mu yang mana lagi?" tanya bunda Luhan dengan semangatnya.
"Ituloh, si Supri, yang dulu ngejer - ngejer aku," mamih Baekhyun roling roling eyes. "Untung dulu aku nempelnya sama pak RT. Gak kepincut sama Supri."
"Iya, walaupun pak RT gobloknya kebangetan ya jeng, tapi setia." Kata umi Xiumin.
Entah kenapa belakangan ini akhlak si umi menipis dengan sangat drastis sekali. Kata abi Jongdae sih gegara ketularan ibu - ibu komplek yang suka nyemil micin. Hm, rumit.
"Iyuh, Supri yang mukanya kek sempak bolong itukan?" Teriak ami Kyungsoo dengan sangat dramatis.
"sumpah? Sejelek itukah sampe disamain sama sempak bolong?" Mama Seokjin yang tak habis pikir.
Mamih Baekhyun dan ami Kyungsoo kompak ngangguk.
Tunggu gaes. Gua mau minta maaf dulu buat rider gua yang namanya Supri, atau nama bapaknya, adeknya, abangnya, tetangga, pacarnya yang namanya Supri. Gua gak ada niatan menghina ataupun rasis ya njer.
Perlu kalian ketahui bahwa gua gak pernah ada dendam dengan yang namanya Supri.
Yaudah, intinya percakapan para emak - emak itu hanya berisikan gibahan semata.
Mulai dari mantan sampe hampir seluruh muka bumi ini digibahin. Nanti berhentinya kalo suaminya dah marah - marah suruh pulang.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Uncontinued] Komplek Keluarga Berencana | Yaoi
FanfictionSaingan kampung durian runtuh. Emang bisa sekomplek akur macam kembar siam? Bisalah, yxg. Ya walaupun rusuhnya juga dapet. Kaum bapak kerja cari nafkah, kaum ibu sibuk ngabisin duit suami, kaum anak sibuk mencari cinta. AREA : EXO + BTS + NCT + Wann...