We back again!!!!
Yok ah langsung ajaTiga hari setelah kejadian Kevin menembak Ina, bukannya malah semakin akrab, mereka malah merenggang. Ina selalu menghindari Kevin. Setiap cowok itu mendekatinya, selalu ada alasan gadis itu untuk menghindari kontak mata dengan kevin.
"Na! Ntar ke GM yok! Gue mau beli buku" ucap Kevin saat jam pelajaran sudah habis.
Ina tak menghiraukannya dan sibuk memasukkan buku-buku nya kedalam tas.
"Inemmmm" panggil Kevin.
"Paan sih manggil gitu...ga suka gw😑"
"Hehe yodahlah maap. Jadi gimana nih yok ah langsung otewe" ajak Kevin.
"Mau kemana sih"
"GM, gue mau beli buku. Yok ah!"
"Ke GM? Bukannya gudang buku itu bukan habitat Lo?"
"Bacot ah...buruan"
"Ga bisa. Gue ada janji sama orang lain" tolak Ina.
"Yaah alesan trosss"
"Gue serius. Lo ajak yg lain aja deh. Gue ada urusan penting nih. Duluan ya Vin!" Ina langsung bergegas meninggalkan kelas. Tepatnya, meninggalkan Kevin.
Kevin berdecak kesal dan menyelempangkan tasnya asal.
"Bro bro!!! Ntar dulu!"
Kevin menghentikan langkahnya dan melirik kebelakang. Tio, teman sekelasnya yg terkenal si kutu buku.
"Paan?" Tanya Kevin.
"Bareng ya" ucap tio.
"Ha?" Kening Kevin berlipat. Gay?(?)
"Ya Lo tadi bilang mau ke GM kan? Barengan...gue juga mau cari buku" jelas Tio.
"Oooh...kirain. yodah yok!"
***
Setelah menemukan barang yang dicari, Tio dan kevin membawa buku mereka ke kasir.
"Jadi...Lo mau gue anter apa gimana nih?" Tanya Kevin.
"Gue balik sendiri ajalah hhh"
"Bagus deh" lirih Kevin.
Saat dia melihat ke arah parkiran, matanya mendapati Ina yang sedang tertawa bersama vino. Pemandangan kali ini membuat hatinya panas. Dengan tawa renyahnya Ina tertawa bersama vino. Seakan es krim di tangannya yang meleleh pun tak dihiraukan gadis itu lagi.
'Jadi ini yang Lo bilang urusan penting?'
Batin Kevin."Mereka jadian?" Tanya Tio.
Mendengar itu, Kevin menatapnya tajam dengan rahang mengeras. Tio yg ditatap pun langsung menciut dan ketakutan. Ya, aura gangster dalam diri Kevin sangat terlihat apabila dia sedang panas.
"Eee gu guee duluan ya bro...bye!" Tio memilih kabur sebelum Kevin menghantam wajahnya.
Kevin berdecak kesal dan berjalan melewati Ina dan vino. Saat posisi mereka bersisian, Kevin menghentikan langkahnya dan melirik Ina.
"Penting banget ya, sampe ketawa lepas di tempat umum" ujar Kevin dengan senyum miringnya.
"Kevin? Lo...beli buku? Udah?" Tanya Ina terbata-bata.
"Belom😁 gue mau berak dulu di rumah. Duluan yaa😀" ucap Kevin dan langsung pergi setelah memberikan tatapan tajam pada vino yang hanya diam sedari tadi.
"Vinn!!! Ntar duluu!" Seru Ina. Tapi cowok itu tak menggubris dan terus berjalan meninggalkan tempat itu.
"Es krim nya meleleh tuh" ucap vino.
"Ha? Eh..iy gpp kok kk"
"Kita beli yg baru lagi aja. Bentar tunggu sini ya"
"Ga usah kak. Eee kita pulang aja ya...aku lupa kalo belum ngerjain tugas kimia..." Cegat ina.
"Yaudah klo gitu. Yok gue anter pulang" ajak vino.
Ina Mamut dan mengikuti. Vino berjalan bersisian. Sebenarnya bukan itu alasannya, hanya saja dia merasa tidak enak dg Kevin. Ya entah kenapa dia merasa bersalah dengan cowok itu.
***
"Thanks ya udah nemanin gue" ucap vino saat Ina sudah turun dari mobilnya.
"Sama² kak! Yaudah, aku masuk dulu ya...bye kak!"
Vino tersenyum dan menutup kaca jendela mobil lalu tancap gas ke rumahnya.
Saat sampai dirumah, dia langsung menghentikan langkahnya saat melihat Kevin menatapnya dari lantai atas.
"Hai?" Sapa vino.
Kevin buang muka dan masuk ke kamarnya. Suara bantingan pintu mengisi rumah itu. Untung saja papanya tidak ada di rumah.
Didalam kamar, Kevin meninju samsak yang menggantung di balkon. Rahangnya mengeras. Emosi.
Entah kenapa, baru kali ini rasanya dia emosi melihat seorang cewek bersama vino. Ya, Ina hanya temannya. Tak lebih. Tapi kenapa dia merasa panas jika melihatnya dengan cowok lain. Apakah dia benar² mencintainya?
Kevin menghempaskan tubuhnya di sofa empuk dibalkon. Menatap langit senja yang mulai menjingga. Napasnya menggebu gebu.
Drrrtttt drrrtttt
Hp nya begetar. Diliriknya benda pipih itu. Inem is calling
"Hallo?"
"Vin Lo dimana? Tadi Lo jadi ya beli buku? Buku apaan? Jangan bilang Lo beli novel hhhh slera Lo kek cewe!"
"Gue capek. Bye!"
"Ntar duluu!!!"
"Apa?"
"Ntar malam temenin gue yok ke taman komplek! Ada banyak orang jualan disitu! Gue yang traktir deh...amannn ya??"
"Gue capek malam ini. Lo ajak cowo lain aja!"
"Lhoo siapaa gue kan ngajak elooo"
"Vino"
"Kk vino? Aelahh Lo cemburu?"
"Iya! Gue cemburu! Puas Lo!"
"Anjirr jujur amatt kaget guee"
"Au ah! Gue mau mandi"
"Ntar dulu!!! Gue blom slesai iiih"
"Apaan sih"
"Ntar malem yaa jam 8. Jangan lupa"
"Au ah bye!"
Tuuttt tuuuuttt tuuuttt
Panggilan di matikan Kevin.
Gue capekk!!!!!😭😭
Kira² didunia ada ga yaaa mesin pengetik pikiran??? Capekkk ngetikkk😭😭 magerannnn😭😭
Tapi aku slalu update buat kleannn😚💞😘 yodahlah smpe sini duluuu
See you next chapter🤘🤗🤗

YOU ARE READING
VANA ILUSION
RomanceKamu, adalah alasan ku untuk hidup ~Baca aja dulu...ntar suka😁~