"Sumpah?!? Kok gue gak tau?" seru ina yang sedang berada di kantin.
Kini dia dan teman-temannya sedang duduk di meja paling tengah. Bergosip sambil menunggu pesana mereka datang.
"Elo sih...kurang update! Makanya loe gak tau!" ejek salah satu temannya.
"Yyeee gue kan anak baru disini! Mana gue tau" celetuk ina.
"Hahahaha!!!!" tawa semua temannya.
"Eh itu tuh! Pesenan kita Otw!" seru salah satu dari mereka.
Semuanya menoleh ke arah sasaran, termasuk ina. Seorang wanita paruh baya yang bekerja di cafetaria ini, membawa nampan berisi beberapa mangkok bakso.
Senyum mereka merekah seakan baru kali ini mereka mendapat kesempatan untuk makan. Tapi sedetik kemudian, senyum mereka musnah begitu saja saat melihat seorang cowok mengambil alih bakso-bakso mereka.
"Thanks buk..." ucap cowok itu. Dia, kevin.
"Loh, itu kan pesanan kita!" ujar ina.
"Udah, gapapa. Kita pesan lagi aja" ucap meiy.
"Loh, ga bisa dong! Kita udah lama nunggu dari tadi!" balas ina.
"Loe gak liat? Itu kak kevin!" seru echa.
"Ya tapi kan dia gak harus ngerampas pesanan kita!" celetuk ina.
"Udahlah na...kita pesen lagi aja. Dari pada berurusan sama kak kevin? Dia kan most wanted di sini" tutur tari.
Ina bangkit dan berjalan menuju meja Kevin Dkk. Dia tak terima bila di buat seperti ini.
"Eh! Kalo mau makan, gak usah ngerampas pesanan orang lain dong!" seru ina tepat di depan meja Kevin Dkk.
Kevin yang merasa di bentak, menatap ina dengan kening berkerut.
"Loe punya moral gak?! Jangan sembarang rampas aja! Kalo elo mau makan, loe harus nunggu pesanan loe! Hidup tuh punya aturan! Jangan maen ambil aja!"
Ina menatapnya dengan sengit. kevin tersenyum miring dan berdiri menatapnya dari atas hingga bawah.
"Jaga sikap loe ya! Loe junior disini" ucap kevin dengan nada sedikit pelan.
"Junior? Hh! Emang loe senior? Sorry ya. Jangan mentang-mentang loe senior disini, loe bertindak se enaknya!"
diliriknya Nametag gadis itu. Ndriana Alexa.
"Truz? Loe mau gue ngapain?" tanyanya.
"Gue...Gue mau loe minta maaf sekarang!"
Minta maaf? Ah! Yang benar saja? Itu permintaan yang mustahil! Mana mungkin kevin mau meminta maaf.
"Haahh! HAHAHAHAHAHA!!!!" tawa kevin meledak seketika.
Ina yang melihat itu, hanya menatapnya tajam.
"Eh, bocah! Mending loe pulang sana!" usir kevin.
"Apa? Bocah?" kaget ina.
Di seberang sana, teman-temannya sudah memberi kode untuk menghentikannya. Namun ina tak menggubris.
"Gak usah bego. Loe punya uangkan? Loe bisa pesen lagi. Kenapa harus di permasalahin?" sindir kevin.
"Ini bukan masalah uang! Ini masalah moral!"
"Tunggu dulu! Loe bilang apa? Moral? Loe pikir sekarang ini loe masih punya moral?"
Ina menggeram kesal.
'satu kosong' batin kevin.
"Lagian, ini juga bukan punya loe doang. Temen-temen loe juga kan? Kenapa loe malah sewot? Temen loe aja gak peduli" lanjut kevin.
Ina hamya menatapnya dengan tatapan benci. Ya, dia kalah telak dengan cowok ini. Dia benar-benar licikkkkk.
"Btw...Bukannya elo cewek yang gue lihat itu?" tanya kevin dengan senyum miringnya.
"Yang merhatiin gue di atap perpus?" sambungnya.
Ina membelalak. Dia tak menyangka si kevin akan mengatakan itu. Dia benar-benar malu!.
"sumpah?!"
"Jadi selama ini dia ngincar kak kevin?!!"
"Anjir!!!"
"Waah...Gak nyangka gue!"
Bisik-bisik lirih mulai terdengar.
"Aah...Gue tau! Atau jangan jangan...sekarang ini loe lagi caper ya, sama gue?" tuding kevin.
height:e

YOU ARE READING
VANA ILUSION
RomanceKamu, adalah alasan ku untuk hidup ~Baca aja dulu...ntar suka😁~