Chapter 07

24 12 0
                                    


Ina semakin tak percaya. Rasanya, dia ingin menghilang dari bumi sekarang juga!

Matanya menatap wajah kevin yang tersenyum miring penuh kemenangan.

'Ok! Tiga kosong buat hari ini! Tapi ntar, elo yang bakal kalah telak dari gue. Kevin sialan!!!' maki ina di dalam hati.

***

Kevin menatap gadis itu dari jendela UKS. Jam pelajaran sudah di mulai dan dia berada di sana. Memperhatikan ina yang sedang melemparkan bola basket ke Ring dengan penuh emosional. Lapangan sudah sepi. Hanya tinggal beberapa orang yang ada disana. Kevin bisa melihat kekesalan di raut wajah gadis itu. Apalagi keringatnya sudah bercucuran membuat baju olahraganya menjadi basah.

Tanpa sadar dia tersenyum geli. Baru kali ini, dia melihat ada orang yang sudi adu mulut dengan nya. Dan lebih mengejutkan lagi, itu adalah seorang cewek. Rasanya hari ini adalah hari keberuntungannya.

Di seberang sana, ina terus melemparkan benda bulat itu ke dalam Ring. Tapi tak ada yang masuk sekalipun. Dia kesal! Bukan, tentu saja bukan karna benda bulat itu. Tapi Kevin. Ya, cowok itu benar-benar membuatnya jengkel.

"Aakhh!!!!" teriaknya kesal. Lalu duduk di tengah lapangan dengan kaki yang di luruskan.

Tangannya menahan tubuh berkeringat itu. Sepertinya, dia harus ke gelanggang renang dan meloncat dari atas untuk masuk ke air jernih itu. Namun dengan cepat disingkirnya niat itu. Karna melakukan hal semacam itu, sama saja dengan bunuh diri. Ya, dia tak ingin mati dalam keadaan menyedihkan. Jika dia benar-benar melakukannya, siapa nanti yang akan menolongnya? Dia bahkan tak bisa berenang-,-

"Kan udah gue bilang...gak usah berurusan sama kak kevin. Gini kan jadi nya!" celetuk tari yang menghampirinya dengan sebotol air aqua.

Ina mengambil minuman tsb dan menengguknya hingga habis.

"Yaudah yuk ke ruang ganti! Keringat loe tuh. Kayaknya loe harus mandi!"

"Iya. Kalo seandainya gue loncat dari atap gedung IPS ke kolam renang, menurut loe gimana?" tanya ina. Konyol.

"Itu ide yang bagus!" jawab tari asal. Dan langsung berjalan meninggalkan teman gilanya itu.

Ya, sepertinya, si ina memang benar-benar gila gara-gara berdebat dengan most wanted di kantin tadi.

edikieL 

VANA ILUSIONWhere stories live. Discover now