Atelophobia | 0.4

125K 5.5K 138
                                    

⚠️Warning : mature content⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Warning : mature content⚠️

Happy reading!

"Kenapa membolos tadi?" tanya Axel meraih jemari Aurora kemudian mengecupnya beberapa kali dengan lembut. Kekasihnya itu terlihat begitu cantik meski hanya menggunakan pajamas hitam miliknya.

 Kekasihnya itu terlihat begitu cantik meski hanya menggunakan pajamas hitam miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanya ingin." ucap Aurora menyenderkan kepalanya pada dada bidang Axel. Ini alasan ia selalu ingin memiliki kekasih, karena ketika ia memiliki masalah dengan keluarganya ia membutuhkan sandaran dari orang lain. Dan yang paling penting, kekasihnya tidak terlalu ingin tau soal masalahnya.

"Kau terlihat tidak baik-baik saja. Istirahat yang cukup, ya?" pesan Axel kembali memeluk tubuh Aurora erat. Merasakan kedua payudara sintal kekasihnya yang menempel di dadanya. Begitu lembut dan kenyal. Sial Axel tidak bisa menahannya lebih lama.

Aurora mengangguk kemudian meraih wajah Axel, mencium bibir pria itu lembut dengan kedua mata terpejam menikmati ciuman mereka yang semakin panas. Bahkan ini masih berada di halaman depan mansion Aurora.

"Enoughh.." lenguh Aurora mendorong dada Axel kemudian membiarkan pria itu meninggalkan rumahnya setelah memeluk tubuhnya lama. Axel akan menghadiri acara makan malam bersama keluarga besarnya, katanya.

Aurora kembali melangkah menuju kamarnya. Mansionnya kembali sepi setelah tadi Daddynya kembali melakukan perjalanan bisnis dan mengecek semua anak perusahaannya yang tersebar dimana-mana. Bersama wanita itu juga. Pasti Daddynya ragu meninggalkan wanita itu bersama Aurora. Aurora itu nekat. Dan Jack paham betul dengan sifat putrinya itu.

Karena kedatangan Axel tadi kantuk yang tadi menyerang Aurora sudah hilang entah kemana. Axel sialan memang. Tapi Aurora mulai nyaman dengan pria itu. Karena sifat hangat dan sifat Axel yang tidak terlalu ikut campur. Tipe Aurora sekali. Di tambah lagi Axel tampan, jadi Aurora tidak perlu malu memamerkan pria itu sebagai kekasihnya.

Jemari Aurora bergerak di atas ponsel miliknya untuk mendial nomor seseorang. Jam masih menunjukkan pukul 8 malam, masih ada waktu untuk bersiap-siap dan menghabiskan malamnya di club.

Atelophobia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang