Atelophobia | 1.9

74.8K 4.3K 105
                                    

⚠️Warning : mature content⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Warning : mature content⚠️

Happy reading!

Brugh!

"Christopher!" pekik Aurora terkejut karena Christopher yang tiba-tiba datang dan langsung memukul Samuel berulang kali tanpa aba-aba. Terkejut sekaligus takut dengan pria yang menjadi kekasihnya itu.

Bagaimana bisa Christopher ada disini?

"Jangan menyentuhnya." desis Christopher menahan gerakan Aurora yang akan membantu Samuel untuk berdiri.

Untungnya Christopher baru tiba ketika Samuel akan mengantar Aurora menuju

"Dia terluka, Chris!" ucap Aurora kesal

"Aku juga terluka." ujar Christopher menyentuh sudut bibirnya yang berdarah. Hanya itu. Wajah Christopher masih sangat baik-baik saja di bandingkan kondisi Samuel sekarang.

"Whatever." ucap Aurora kemudian berjongkok membantu Samuel bangun dengan susah payah. Pria itu terlihat tidak baik-baik saja dengan wajahnya yang lebam di beberapa tempat. Aurora meringis sendiri melihatnya.

"Lepaskan dia, Ara." ujar Christopher menatap Samuel dan Aurora tajam.

"Ara."

"Apa!?" pekik Aurora kencang dengan mata berkaca-kaca. Menatap Christopher frustasi dengan semua prilakunya yang tiba-tiba memukul Samuel.

"Lepaskan dia atau kita selesai." desis Christopher menghentikan langkah Aurora yang bergerak memapah Samuel menuju mobil pria itu.

Aurora berbalik menatap Christopher dengan raut wajah kecewa yang tidak bisa ia tutup-tutupi, apa Christopher memang semudah itu mengatakan putus?

"Fine. As you wish."

Christopher mengepalkan kedua tangannya kuat mendengar ucapan Aurora barusan. Ia yang keterlaluan atau memang Aurora yang memang begitu mudah melepaskannya? atau Aurora memang berniat kembali dengan Samuel sialan itu?

- - -

"Chris! What happened?" pekik Orion melempar ponselnya asal kemudian berlari mendekati Christopher heboh.

Christopher berdecak kemudian menepis kasar tangan Orion yang memegang sudut bibirnya perhatian. Bagaimanapun juga ia masih pria normal dan akan tetap seperti itu hingga akhir zaman.

"Kau bertengkar dengan siapa?" tanya Adrian menoleh ke arah Christopher yang baru saja menjatuhkan tubuhnya di atas sofa dengan kasar.

"Sam."

"Maksudmu Samuel? mantan kekasihmu itu?" tanya Orion beruntun dengan tak sabaran.

"Ya. Dan Aurora bukan lagi kekasihku." balas Christopher malas. Mengingat pertengkaran tak jelasnya dengan Aurora yang berujung kandasnya hubungan mereka.

"Seriously, Chris? yes!" decak Orion tersenyum senang.

"Apa maksudmu?" tanya Christopher menatap temannya tajam. Orion melempar senyum lebar bodoh ke arahnya, "Aku jadi memiliki kesempatan mendekati Aurora."

"Sialan." ucap Christopher pelan

"Kenapa bisa? bukankah kalian baik-baik saja kemarin?" tanya Morgan yang sejak tadi diam,

"Aku—"

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, Morgan. Termasuk putusnya hubungan mereka." potong Orion terlihat bersemangat mengatakan hal itu. Morgan mendengus malas mendengarnya. Pasti setelah ini Orion sialan itu mulai mendekati Aurora lagi.

"Jangan memanfaatkan keadaan, Ion." ucap Adrian menatap Orion dengan raut wajah serius, Orion tersenyum menampilkan jajaran gigi rapihnya kemudian mengangguk mengerti. "Ya, Ad."

"Jadi, kenapa? jangan bilang karena Samuel?" tebak Morgan semakin membuat Christopher pusing dan malas membahasnya. Rasanya ia ingin menonjok wajah Samuel hingga tidak berbentuk.

"Ya, karena pria itu. Aku memukulnya." ujar Christopher meraih pod yang entah milik siapa di atas meja kemudian menghisap dan menghembuskan asapnya bebas ke udara.

"Lalu Ara kesal dan memutuskanmu?" tanya Adrian yang di balas gelengan Christopher, "Aku yang memutuskannya."

"What!? bodoh. Kau sangat bodoh, Chris." umpat Orion tak habis pikir dengan Christopher yang melepaskan seorang Aurora begitu saja. Seharusnya pria itu merasa beruntung karena Aurora mau menjadi kekasihnya. Cukup lama pula! Mengingat wanita itu yang sering bergonta-ganti pasangan setiap bulannya.

"Masa bodoh. Ayo kita ke Upscale." ajak Christopher bangkit dari duduknya, dengan cepat ketiga temannya langsung mengekor di belakangnya.

Biasanya jika sedang ada masalah seperti saat ini, Christopher tidak akan berpikir panjang untuk open table dan mentraktir mereka semua dengan senang hati.

Beberapa menit menghabiskan waktu di jalan dengan kecepatan bak seorang pembalap, akhirnya G Wagon hitam milik Christopher berhasil sampai di parkiran Upscale.

Malam hampir larut dan tentu saja club malam yang begitu di gilai seperti Upscale semakin padat pengunjung.

"Kau ingin mabuk?" tanya Adrian melihat Christopher yang terus merefill alkohol pesanannya.

"Ya."

Dan Adrian mengerti bahwa malam ini Christopher benar-benar ingin menghancurkan bayangan Aurora di otaknya. Mengoyak isi pikirannya dengan begitu banyak alkohol hingga ia lupa bagaimana caranya berdiri dengan benar.

- - -

see you!💗

Atelophobia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang