⚠️Warning : mature content⚠️
Happy reading!
Zara menatap perempuan yang tengah tersenyum konyol sambil menghadap laptop dengan wajah datar dan enggannya yang tidak ia tutup-tutupi sama sekali. Atau bisa di bilang, Zara sudah muak melihat temannya itu tersenyum bodoh pada laptop nyaris sejak dua jam yang lalu.
"Ara, kau tidak lupakan Orion itu sahabatnya Christopher?" tanya Zara menatap Aurora yang tersenyum malu usai melakukan skype dengan pria bernama Orion Mckenzie itu. Apa-apaan itu? sejak kapan seorang Aurora bisa malu karena melakukan skype dengan lawan jenis?
Aurora menatapnya bingung namun tak urung mengangguk, "Aku tidak lupa, Z. Memangnya kenapa?"
"Bagaimana jika Christopher marah pada Orion karena kalian dekat?" tanya Arianna menggerakkan tangannya membentuk tanda kutip pada kata terakhir. Dan ucapanna itu berhasil membuat Aurora menatapnya dengan raut wajah yang langsung berubah cepat menjadi galak. Dan Zara berdecak mendengar pertanyaan buru-buru Arianna yang terkesan memojokkan Aurora itu.
"Apa alasannya Christopher marah karena aku dan Orion dekat? Apa kau bisa menjamin bahwa Christopher tidak dekat dengan wanita lain di Paris?" ujar Aurora menatap Arianna tajam kemudian kembali menyibukkan diri dengan ponselnya.
Sedikit sensitive jika teman-temannya membahas soal Christopher. Maksudnya, itu tidak penting. Pria itu sudah hampir 3 minggu menghilang lalu kenapa Aurora harus repot-repot memikirkannya?
"Ara, Anna tidak bermaksud mengatakan hal itu."
"Lalu apa maksudnya? pembicaraannya tidak pernah jauh-jauh dari pria bernama Christopher." sambar Aurora langsung berhasil membuat Zara tergagap kemudian meringis pelan. Apa yang di katakan Aurora barusan benar tidak meleset sedikitpun.
"Aku hanya tidak ingin kau membohongi perasaanmu sendiri. Apa kau berniat mempermainkan Orion?" ucap Arianna tak mau kalah membuat Aurora semakin menatapnya tak bersahabat. Sebenarnya apa maksud ucapan Anna ini? Arianna terlalu ikut campur!
Aurora rasa ia tidak pernah ikut campur soal hubungan Arianna dengan Adrian. Kecuali ketika Adrian membutuhkan bantuannya untuk dekat dengan Arianna dan ketika Adrian menyakiti Arianna. Sebagai teman, Aurora tentu saja tidak bisa diam ketika temannya di sakiti.
"Watch your mouth, Anna." ujar Aurora menatap Arianna penuh peringatan.
"Ara, kau dan Orion—"
"Aku dan Orion hanya teman, sampai hari ini. Tidak ada yang di bohongi atau di permainkan disini. Kau terlalu ikut campur."
"Ara!" pekik Zara menatap Aurora kemudian menggeleng pelan. Ucapan Aurora barusan bisa saja menyakiti perasaan Arianna dan itu tidak bagus untuk hubungan pertemanan mereka yang baru saja membaik.
Arianna meneguk salivanya kasar, meraih sling bag dan ponselnya kemudian meninggalkan kamar Aurora tanpa mengatakan apa-apa.
"Ara, apa yang baru saja kau lakukan." desah Zara meremas rambutnya frustasi. Bingung harus mengejar Arianna atau mendengarkan cerita dari sisi Aurora.
"Kejar dia jika kau ingin, Z. Dan katakan padanya agar jangan terlalu ikut campur soal hubunganku." ujar Aurora acuh. Baru saja Zara akan membalas ucapannya Aurora langsung menatap Zara dengan jari telunjuk di depan bibirnya.
Jemari lentik wanita itu kemudian menggeser icon hijau di ponselnya,
"Ya, Dad?"
- - -
"Kau baik-baik saja?" tanya Orion meraih kepala Aurora agar menyender di dada bidangnya. Tangan besar pria itu mengusap lembut surai panjang Aurora.
Aurora hanya berdehem kemudian menatap wajah Orion dengan kedua tangan yang melingkar di leher pria itu, perlahan ia mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Orion. Meraup bibir pria itu lembut dengan usapan sensual yang ia berikan di leher Orion.
Bibir keduanya masih menyatu dengan lidah saling membelit, mencecap rasa masing-masing. Mengabaikan orang-orang yang bergoyang heboh tak terkontrol ketika musik keras menghentak-hentak.
"Cukup. Kau mabuk, Ara." ujar Orion mengusap wajah Aurora yang memerah karena alkohol. Begitu cantik meski wajahnya terlihat samar karena kondisi Upscale yang remang-remang.
Aurora tersenyum miring kemudian menggeleng, "Aku menginginkanmu." ujarnya serak kemudian kembali mencium bibir Orion ganas. Tidak memberikan pria itu kesempatan untuk menolaknya.
Orion menjauhkan lehernya dari jangkauan bibir Aurora kemudian merengkuh tubuh wanita itu erat,
"Kita membutuhkan ranjang empuk."
- - -
Aurora - Christopher shippers jangan pada benci Orion yah, dia baikkk🤣
see you!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelophobia [COMPLETED]
Romance17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ Christopher memang membenci Aurora, sangat. Tapi bukan berarti ia akan menyia-nyiakan tubuh Aurora untuk menuntaskan nafsu bejatnya. Toh wanita itu menikmatinya. Dan Aurora tidak...